Kabar Selebritis

Cerita Ibunda Iis Dahlia Saat Rumahnya Kebanjiran di Indramayu, Ngaku Stres, Bingung Angkutin Barang

Pemukiman warga di sebanyak 22 Kecamatan di Kabupaten Indramayu tergenang banjir, termasuk rumah kediaman orang tua Iis Dahlia.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Ibunda Iis Dahlia, Komariyah saat menunjukan foto banjir yang menggenangi kediamannya di Kertajaya, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Kamis (11/2/2021). 

Seperti gatal-gatal, diare, dan demam. Mereka yang terkena penyakit langsung dibawa ke Balai Desa untuk mendapat perawatan.

"Di tenda sini saja sudah ada dua orang," ujar salah seorang pengungsi Tati (36) kepada Tribuncirebon.com, Rabu (10/2/2021).

Banjir di wilayah Desa Ilir sendiri diketahui sudah terjadi sejak Minggu (7/2/2020) sampai sekarang.

Hanya saja, warga baru menempati tenda pengungsian sejak hari kemarin atau sudah selama 2 hari.

Sebelumnya mereka berusaha bertahan di rumah masing-masing. Namun, banjir tidak kunjung surut.

Pantauan Tribuncirebon.com, sebelah dari Jalur Pantura Indramayu yang menuju Jakarta dijadikan tempat pengungsian warga, di sana dibangun puluhan tenda.

Warga, disampaikan Tati, sangat membutuhkan bantuan terutama logistik dan obat-obatan.

"Di pengungsian gak enak, pengennya cepat surut," ujar dia.

Sementara itu, Camat Kandanghaur, Iim Nurohim mengatakan, dari 13 desa di Kecamatan Kandanghaur, sebanyak 12 desanya terdampak banjir.

Dengan total jumlah warga yang terdampak sebanyak 14.733 kepala keluarga (KK). 

Kondisi terparah terjadi di Desa Karanganyar sebanyak 3.303 KK, dengan ketinggian air tertinggi mencapai 1,2 meter.

"Pengungsi yang sakit memang ada, tapi alhamdulillah jumlahnya tidak terlalu signifikan," ujar dia.

Tanggap Darurat Bencana

Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat menetapkan status tanggap darurat bencana banjir di wilayah Kabupaten Indramayu.
Status tersebut ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Indramayu Nomor : 366/Kep.60-BPBD/2021 yang ditandatangani per 8 Februari 2021.
"Keputusan ini berdasarkan hasil kajian atau assesment situasi di lapangan yaitu curah hujan yang tinggi, terjadinya La Nina, dan luapan air sungai," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (9/2/2021).
Taufik Hidayat mengatakan, ada tiga daerah aliran sungai (DAS) yang meluap sehingga menimbulkan bencana banjir di Kabupaten Indramayu.
Meliputi, DAS Cimanuk, DAS Cisanggarung, dan DAS Citarum.

Adapun wilayah yang terdampak banjir di Kabupaten Indramayu kini bertambah menjadi 22 kecamatan setelah sebelumnya hanya 21 kecamatan.

Yakni, Kecamatan Indramayu, Sindang, Pasekan, Lohbener, Jatibarang, Widasari, Tukdana, Kertasemaya, Sukagumiwang, Krangkeng, Lelea, Cikedung, Lelea.
Selanjutnya, Kecamatan Cikedung, Kroya, Gabuswetan, Bongas, Losarang, Cantigi, Kandanghaur, Anjatan, Haurgeulis, Gantar, dan Kecamatan Terisi.
"Serta ruas jalan Tol Cipali yang berada dalam wilayah Kabupaten Indramayu," ujar dia.
Taufik Hidayat menyampaikan, status tanggap darurat bencana banjir ini mulai berlaku pada 8 Februari sampai dengan 17 Februari 2021.
"Biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada APBD Kabupaten Indramayu tahun 2021, APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2021, dan APBN tahun 2021," ujarnya.
15 Ribu Warga Mengungsi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu memperkirakan jumlah pengungsi akibat bencana banjir mencapai sekitar 15 ribu jiwa.

Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Caya mengatakan, adapun jumlah pengungsi terbanyak disumbang oleh warga di Kecamatan Haurgeulis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved