Habiskan Biaya Rp 122 M, Ternyata Pemeliharaan Masjid Islamic Center Indramayu Andalkan Kotak Amal
Padahal seperti diketahui, masjid megah ini dibangun dengan anggaran senilai Rp 122 miliar.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Biaya pemeliharaan Masjid Islamic Center Indramayu Syekh Abdul Manan rupanya hanya mengandalkan kotak amal.
Hal tersebut diungkap Sekretaris DKM Islamic Center Indramayu, Sanusi Ghofur kepada Tribuncirebon.com, Senin (25/1/2021).
Sanusi Ghofur mengatakan, semua biaya perawatan seperti renovasi dan lain-lain murni dari kotak amal.
"Karena kami selama ini tidak ada perawatan dari pemerintah daerah," ujar dia.
Baca juga: Bupati Karna Sobahi Mengaduk Pusat Soal 32 Bencana yang Terjadi di Majalengka, Dapat Bantuan Tenda
Padahal seperti diketahui, masjid megah ini dibangun dengan anggaran senilai Rp 122 miliar.
Anggaran itu bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat dan APBD Kabupaten Indramayu.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI fraksi PKB Dedi Wahidi mengatakan, pihaknya mendesak pemerintah daerah segera membentuk tim investigasi independen guna mengevaluasi seluruh bangunan di Masjid Islamic Center Indramayu.
Lanjut Dedi Wahidi, jangan sampai terjadi insiden lanjutan seperti ada lagi bagian masjid lagi yang ambruk, apalagi sampai mengakibatkan korban jiwa.
"Apalagi hari Ahad itu umumnya banyak orang. Kemudian maaf, terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, saya minta diundang tim ahli di bidang konstruksi, tim ahli di bidang perencanaan yang independen untuk melakukan investigasi," ujarnya.
Hal ini menyusul dua tragedi ambruknya bagian masjid secara berturut.
Pertama, masjid yang diresmikan pada 1 Juni 2018 lalu ambruk pada bagian salah satu menaranya pada Minggu (6/12/2020) siang sekitar pukul 12.10 WIB.
Selang satu bulan, giliran atap plafon yang berada di ruang utama syaf salat depan sebelah kanan masjid ikut ambruk pada Minggu (24/1/2021) sekitar pukul 12.15 WIB kemarin.
"Di usianya (Masjid Islamic Center Indramayu) yang baru 2 tahun setengah, tiba-tiba dikagetkan dengan berita seperti itu," ujar dia.
Desak Investigasi
Kelayakan bangunan Masjid Islamic Center Syekh Abdul Manan Indramayu menjadi pertanyaan.
Hal tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan Anggota Komisi V DPR RI fraksi PKB Dedi Wahidi di masjid yang berlokasi di Simpang Lima Bundaran Mangga tersebut, Senin (25/1/2021).
Dedi Wahidi mengatakan, saat melakukan peninjauan, banyak beberapa titik pada bagian di masjid mewah tersebut tampak memprihatinkan.
Baca juga: 62 Pelaku Usaha Membandel Tak Patuhi Ketentuan PPKM, Langsung Ditindak Satpol PP Kabupaten Cirebon
Baca juga: PPKM di Kabupaten Cirebon Diperpanjang Hingga 8 Februari 2020, Warga Dinilai Masih Tak Disiplin
Baca juga: Download Lagu Tanpa Batas MP3, Cover Amanda Manopo OST Sinetron Ikatan Cinta RCTI, Dengerin Suaranya
Tidak sedikit yang kondisinya jebol dan timbul bintik-bintik hitam akibat air hujan.
"Saya lihat di sini, di situ, itu ada yang jebol di beberapa titik, itu kelihatan dari sini," ujar dia kepada Tribuncirebon.com sembari menunjukkan bagian masjid yang jebol.
Dedi Wahidi mendesak agar pemerintah daerah segera membentuk tim investigasi independen guna mengevaluasi seluruh bangunan di Masjid Islamic Center Indramayu.
Lanjut dia, jangan sampai terjadi insiden lanjutan seperti ada lagi bagian masjid lagi yang ambruk, apalagi sampai mengakibatkan korban jiwa.
Seperti diketahui, masjid yang diresmikan pada 1 Juni 2018 lalu ambruk pada bagian salah satu menaranya pada Minggu (6/12/2020) siang sekitar pukul 12.10 WIB.
Selang satu bulan, giliran atap plafon yang berada di ruang utama syaf salat depan sebelah kanan masjid ikut ambruk pada Minggu (24/1/2021) sekitar pukul 12.15 WIB kemarin.
Padahal, masjid megah tersebut menelan anggaran senilai Rp 122 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat dan APBD Kabupaten Indramayu.
"Apalagi hari Ahad itu umumnya banyak orang. Kemudian maaf, terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, saya minta diundang tim ahli di bidang konstruksi, tim ahli di bidang perencanaan yang independen untuk melakukan investigasi," ujarnya.
Dalam hal ini, Dedi Wahidi tidak berani menduga adanya penyelewengan anggaran pembangunan.
Ia juga meminta masyarakat bersabar dan menunggu hasil investasi untuk mengungkap tragedi yang terjadi di Masjid Islamic Center Indramayu.
"Saya saja bismillah 7 kali dulu tadi memasuki Islamic Center Indramayu, ini harus ada evaluasi karena membuat khawatir pengunjung dan para jamaah," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris DKM Islamic Center Indramayu, Sanusi Ghofur mengakui, hampir di semua bagian masjid riskan ambruk.
Dalam hal ini, pihaknya juga mendukung untuk dilakukan investigasi soal bangunan masjid megah tersebut.
"Makanya kemarin saya mengatakan kepada Pak Asda selaku Plt kepala Dinas PUPR Indramayu, hari ini saya minta evaluasi menyeluruh," ujarnya.
Plafon di ruang utama Masjid Islamic Center Indramayu Syekh Abdul Manan Roboh, Minggu (24/1/2021).
//
Robohnya plafon itu berada di syaf depan sebelah kanan ruang utama salat.
Menurut Wakil Sekretaris DKM Islamic Center Indramayu, Ahmad Sadali mengatakan, kejadian tersebut terjadi seusai salat zuhur atau saat para jamaah tengah wirid sekitar pukul 12.15 WIB.
"Masih ada jamaah di dalam masjid, tapi alhamdulillah gak ada korban jiwa," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Ahmad Sadali mengatakan, saat berzikir itu awalnya terdengar suara kretak-kretak.
Para jamaah yang berada di lokasi reruntuhan pun berangsur mundur karena khawatir.
Sejurus kemudian, plafon atap masjid itu langsung roboh secara tiba-tiba.
Pantauan Tribuncirebon.com, reruntuhan plafon tersebut masih berserakan di lantai masjid.
Sebagian masih menggelantung di langit-langit masjid.
Petugas pun sampai saat ini masih berusaha membersihkan material yang menggantung.
Untuk sementara, kepada para jamaah masjid untuk tidak mendekati lokasi ruang utama salat untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
"Sementara disterilkan dulu areal masjidnya, karena kalau tidak khawatir terjadi roboh lanjutan," ujar dia.
Penyebab robohnya plafon ruang utama salat Masjid Islamic Center Indramayu masih belum diketahui.
Atap plafon yang berada di syaf depan salat sebelah kanan itu diketahui roboh sesuai Shalat Dzuhur atau ketika para jamaah tengah wirid pada Minggu (24/1/2021) sekitar pukul 12.15 WIB.
Wakil Sekretaris DKM Islamic Center Indramayu, Ahmad Sadali mengatakan, padahal waktu kejadian tidak ada hujan maupun angin kencang.
Baca juga: Sama-sama Jalani Tes, Suami Positif Covid-19, Istri Positif Hamil, Kisahnya Mengharukan
Baca juga: Harga HP Samsung Akhir Januari 2021: Samsung Galaxy M31, A12, Galaxy S20+ Hingga Galaxy Z Flip
"Ada juga yang sedikit bocor itu sebelah kiri tapi yang roboh sebelah kanan, tidak ada tanda-tanda apapun," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Ahmad Sadali menyampaikan, robohnya plafon masjid ini pun sudah dilaporkan ke pemerintah daerah melalui Dinas PUPR Kabupaten Indramayu untuk dikaji lebih lanjut.

Dalam hal ini, lokasi ruang utama shalat disterilkan lebih dahulu agar tidak ada yang mendekat.
Ruang utama shalat pun tampak dikunci petugas.
Ia juga memastikan, tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
"Pada saat kejadian begitu saat zikir kedengaran ada suara kretak-kretak dan jemaahnya mundur ke belakang, alhamdulillah tidak ada korban," ujar dia.
Disidak Anggota DPR RI
Anggota Komisi V DPR RI fraksi PKB Dedi Wahidi melakukan sidak di Masjid Islamic Center Indramayu Syekh Abdul Manan, Senin (25/1/2021).
Sidak ini dilakukan menyusul tragedi ambruknya dua kejadian secara beruntun di masjid megah senilai Rp 122 miliar tersebut.
Kejadian pertama berupa ambruknya salah satu menara setinggi 100 meter pada Minggu (6/12/2020) siang sekitar pukul 12.10 WIB.
Baca juga: Kabupaten Indramayu Langsung Loncat dari Zona Kuning ke Zona Merah, Penularan Covid-19 Tinggi
Baca juga: Warga Binaan dan Petugas Lapasustik Kelas IIA Cirebon yang Terpapar Covid-19 Mendapat Kiriman Obat
Baca juga: Kecelakaan Maut Terjadi karena Motor Oleng Langsung Ditabrak Truk Tronton di Karawang, Rohman Tewas
Selang satu bulan, giliran atap plafon yang berada di ruang utama syaf salat depan sebelah kanan masjid pada Minggu (24/1/2021) sekitar pukul 12.15 WIB kemarin.
Kedua kejadian itu secara berurut-turut terjadi di waktu yang bersamaan saat para jamaah tengah zikir seusai salat berjamaah Dzuhur.
Beruntung, insiden tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Pada kesempatan itu, Dedi Wahidi terlihat meninjau sisa-sisa reruntuhan ambruknya dua bagian masjid tersebut.
"Diusianya (Masjid Islamic Center Indramayu) yang baru 2 tahun setengah, tiba-tiba dikagetkan dengan berita seperti itu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Dedi Wahidi menyampaikan, Masjid Islamic Center adalah ikon religi kebanggaan masyarakat dan kaum muslimin di Kabupaten Indramayu.
Termasuk, daerah-daerah tetangga seperti Kota dan Kabupaten Cirebon, Majalengka, Kuningan, Subang, sampai Brebes turut membanggakan bangunan mewah tersebut.
Mereka berbondong-bondong datang untuk melihat secara langsung bagaimana keindahan masjid yang dibangun dengan anggaran senilai fantastis yang bersumber dari APBD Provinsi Jabar dan APBD Kabupaten Indramayu tersebut.
Masjid ini diresmikan pada 1 Juni 2018 lalu oleh Gubernur Jawa Barat yang pada saat itu masih dijabat Ahmad Heryawan (Aher).
"Ini sangat saya sayangkan, prihatin. Masjid kebanggaan yang menghabiskan anggaran sampai Rp 122 miliar hanya bertahan 2 tahun," ujarnya.
Baca juga: Saat Bareng Anak Bersihkan Kamar, Nita Thalia Tak Menyangka Temukan Barang Ini yang Disimpan Nurdin
Baca juga: Koswara Takut Dianiaya Anak Kandungnya Sendiri, Melarikan Diri ke Suatu Tempat, Takut Anak Nekat
Baca juga: BMKG: Waspada Awan Cumulonimbus Beberapa Hari ke Depan, Maskapai Penerbangan Mesti Hati-hati
Baca juga: KECELAKAAN MAUT, Pesawat Jatuh Tewaskan 4 Pemain dan Presiden Klub Tim Sepakbola di Brasil
Dua tragedi secara berturut-turut ini, ditekankan Dedi Wahidi harus menjadi bahan evaluasi.
Ia mendesak pemerintah daerah segera membentuk tim investigasi independen guna mengevaluasi seluruh bangunan di Masjid Islamic Center Indramayu.
Lanjut Dedi Wahidi, jangan sampai terjadi insiden lanjutan seperti ada lagi bagian masjid lagi yang ambruk, apalagi sampai mengakibatkan korban jiwa.
"Apalagi hari Ahad itu umumnya banyak orang. Kemudian maaf, terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, saya minta diundang tim ahli di bidang konstruksi, tim ahli di bidang perencanaan yang independen untuk melakukan investigasi," ujarnya.
Ruang Utama Disterilkan
Sementara waktu, ruang utama salat di Masjid Islamic Center Indramayu Syekh Abdul Manan disterilkan.
//
Pengunjung di Islamic Center Indramayu, diimbau untuk tidak mendekat demi mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Ruang utama salat itu pun kini dikunci.
Baca juga: VIDEO: Plafon Masjid Islamic Center Indramayu Roboh, Nyaris Timpa Jemaah yang sedang Berzikir
Baca juga: Nathalie Holscher Dikabarkan Keguguran, Kondisi Istri Sule Terekam Video TiKtok Bareng Putri Delina
Baca juga: Plafon Masjid Islamic Center Indramayu Roboh, Ada Jemaah sedang Duduk Berdzikir, Untung Tak Tertimpa
Wakil Sekretaris DKM Islamic Center Indramayu, Ahmad Sadali mengatakan, kebijakan ini menyusul kejadian robohnya atap plafon bagian syaf depan sebelah kanan masjid.
Kejadian itu terjadi seusai salat zuhur atau saat jemaah tengah wirid siang tadi sekitar pukul 12.15 WIB. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini.
"Sementara disterilkan dulu saja karena kalau tidak, khawatirnya nanti siapa yang bakal bertanggungjawab," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (24/1/2021).
Ahmad Sadali mengatakan, pihaknya pun sampai saat ini masih menunggu kajian dari Dinas PUPR Kabupaten Indramayu untuk kelayakan bangunan guna memastikan keamanan jemaah.
Sementara itu, Sekretaris DKM Islamic Center Indramayu, Sanusi Ghofur menambahkan, pengurus masjid saat ini masih berusaha memberesi bekas reruntuhan.
Ia berharap, secepatnya areal utama Masjid Islamic Center Indramayu bisa dipergunakan kembali.
"Selama ini sudah beres semua ya aktivitas berjalan kembali normal, sampai saat ini kita bersihkan reruntuhan itu, mudah-mudahan Magrib sudah beres, sudah bersih," ujar dia.
Pantauan Tribuncirebon.com, ruang utama salat masih dipergunakan untuk salat berjemaah.
Hanya saja, lokasi salat bergeser sedikit ke belakang.
Baca juga: Ada Suara Kretak-kretak, Tak Lama Plafon Ruang Shalat Utama Masjid Islamic Center Indramayu Runtuh
jemaah yang salat didalam pun hanya jemaah laki-laki, sedangkan jemaah perempuan salat di bagian luar masjid.
Setelah selesai salat, ruang utama Masjid Islamic Center Indramayu kembali dikunci.