Tujuh Kambing Kembali Mati Misterius
Serangan Ajag Mengganas, Camat Cibingbin Bentuk Tim Antisipasi Ancaman Hewan Buas
kawasan itu merupakan hutan belantara yang diduga banyak memiliki hewan buas liar
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Mengenai serangan yang dilakukan hewan buas, kata Rahmat, dirinya tidak mengetahui persis itu binatang apa.
“Sebab ada beberapa warga bilang, bahwa hewan itu mirip Kucing lueweung, anjing leuweung kaya gitu,” katanya.
Dahulu kematian menimpa hewan ternak warga, kata dia, ini sama persis pada tubuh kambing yang terlihat satu titik terluka.
“Iya dulu lukanya itu persis dari anus dan sekarang kambing mati itu melihatkan luka bekas sedotan darah hewan buas tersebut,” katanya.
Hal serupa dikatakan Kepala Desa Sukaharja, yakni Cecep Rohadi mengatakan, bahwa serangan hewan buas itu menimbulkan kematian sebanyak 15 ekor kambing.
“Peristiwa itu terjadi di Dusun Tiga desa kami dan ini sama seperti kambing-kambing yang mati di Dusun Tiga, Desa Cipondok. Tidak ada bagian tubuh yang hilang bahkan nyaris tanpa luka,” ujar Kepala Desa tadi.
Dari 15 ekor kambing itu, sembilan diantaranya ditemukan mati di dalam kandang. Sementara enam ekor lainnya masih hidup namun dalam kondisi sekarat.
“Dalam laporan diterima desa, belasan kambing mati terjadi di hari Minggu (13/12/2020) pagi, saat pemilik akan memberi makan kambing,” katanya.
Sembilan ekor kambing sudah tergeletak mati itu kondisinya penuh luka gigitan. “Namun tidak ada satupun bagian tubuh kambing yang hilang dimakan alias tubuh kambing mati utuh,” katanya. (*)