Kapolsek Cibingbin Kawal Dokter Hewan Lakukan Identifikasi Kambing yang Mati Misterius
kasus kematian massal kambing milik sejumlah warga itu mendapat penanganan dari dokter hewan.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Aparat Kepolisian Cibingbin melakukan pengawalan terhadap tim medis dan dokter hewan Kuningan yang memeriksa penyebab kematian puluhan hewan ternak milik warga sekitar.
“Data terakhir kami terima ada 47 ekor kambing mati, yang terjadi di tiga desa dan saat ini sedang melakukan pengawalan terhadap tim medis dan dokter hewan,” ungkap Kapolsek Cibingbin Iptu Asep Alamsah saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (14/12/2020).
Asep mengatakan, kasus kematian massal kambing milik sejumlah warga itu mendapat penanganan dari dokter hewan.
Baca juga: Teka-Teki Peradaban Sejarah Indramayu, Mulai dari Prasejarah hingga Kolonial, Terungkap di 2020
Baca juga: Wapres Maruf Amin: Peran Jurnalisme Sangat Dibutuhkan Saat Pandemi
Baca juga: Wakilnya Jenderal Andika Perkasa Meninggal Dunia Akibat Sakit, Ini Profil Lengkap Herman Asaribab
"Mereka lakukan identifikasi terhadap hewan tersebut. Apakah benar akibat hewan buas atau memang paparan virus hewan buas saat menerkam,” katanya.
Sebab di setiap bangkai kambing itu terdapat gigitan dengan tubuh kambing masih utuh.
“Apalagi dari puluhan kambing mati, ada warga sempat memotong dan menjualbelikan daging kambing tersebut. Nah, dari tindakan ini kami kawal tim dokter hewan untuk lakukan uji lab nya gimana,” katanya.
Sementara itu Kabid Peternakan Lia mewakili Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kuningan, mengatakan bahwa dugaan sementara kambing mati akibat serangan anjing liar atau biasa orang sebut dengan istilah ajag.
Alasan itu, kata dia, karena ada beberapa warga dan pemilik kambing mati itu sempat melihat serangan oleh hewan persis anjing.
“Iya, kata warga begitu ceritanya. Namun ini masih asumsi dan kita sekarang sudah ngambil sampel untuk diperiksa penyebab kematian hewan ternak tersebut,” ungkapnya.
Lia mengatakan, belum lama pimpinan bareng dokter hewan telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan di Provinsi Jawa Barat.
“Untuk bisa menyimpulkan sebab akibat dari kematian hewan kambing tersebut. Dan untuk sampel, kita sudah amankan atau dibawa bagian kepala kambing untuk dilakukan uji lab,” ujarnya.
Sebelumnya Bupati Kuningan H Acep Purnama menanggapi kematian kambing milik warga di Kecamatan Cibingbin mendapat tanggapan dari
“Soal kambing mati, sebaiknya warga lapor ke pemerintah. Untuk kemudian dilakukan pengecekan terhadap lingkungan kejadian dan penyebabnya,” kata Bupati Acep saat melakukan kunjungan di sejumlah lokasi rumah ambruk akibat gempa magnitude 4.2 Brebes, Senin (14/12/2020).
Sementara di tempat sama, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, yakni Indra Bayu Permana, menduga ada dua jenis predator dalam kejadian kematian massal hewan ternak milik warga tersebut.