Dudung Jadi Trending di Twitter, Pangdam Jaya Itu Diapresiasi Ketegasannya Soal Habib Rizieq dan FPI

Nama Mayjen TNI Dudung Abdurachman terus jadi bahan pembicaraan netizen dan trending di Twitter.

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Kolase/Twitter
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab. 

TRIBUNCIREBON.COM - Nama Mayjen TNI Dudung Abdurachman terus jadi bahan pembicaraan netizen dan trending di Twitter.

Sebagian mendukung langkah Dudung untuk membereskan baliho FPI dan Habib Rizieq Shihab, sebagian lagi menentangnya. 

Akun Lidya Wang mencuit dalam bahasa Inggris," We're very proud of Commander of the Military Region Major General Dudung... He has made very brave statement #BubarkanFPI . It can be deterrent effect for those who want to try to ruin, disturb and disrupt the unity of this country...Bravo TNI...we all will back you up..".

Baca juga: Pangdam Jaya Ngomong Bubarkan Saja FPI, Aziz Yanuar Langsung Membalas: Terbiasa Sewenang-wenang ya?

Baca juga: Andai Ridwan Kamil Dicopot dari Jabatannya Sebagai Gubernur Jabar, Atalia Kutip Ayat dalam Al Quran

Baca juga: Foto Keluarga Miskin Ini Viral, Sang Ayah Meninggal Digigit Ular, Tinggalkan 4 Anak yang Masih Kecil

Baca juga: Jusuf Kalla Bicara Soal Habib Rizieq Shihab, Kenapa TNI Sampai Turun Tangan? Ini Ada yang Salah

Tokoh politik, Ruhut Sitompul melalui akun @ruhutsitompul pun menyampaikan dukungannya.

"Pangdam Jaya May Jend TNI AD Kang Dudung Abdurachman Nuhun Pisan, hanya itu ungkapan yg bisa Aku sampaikan Komandan Hero bagi Rakyat kecil yg tdk berani berkomentar dgn kejadian2 selama ini dgn makian SARA Ucapan2 Kotor Fitnah . Teror yg selama ini mereka lakukan MERDEKA," cuitnya.

 Netizen lainnya, Iwan Satyanegara Kamah melalui akun @IwanKamah, turut mencuit pula.
·
"After Indonesia's President Joko Widodo send 'a signal' to Islamic hardliners, Jakarta Military Commander MajGen Dudung Abdurrahman underlined Islamic Defender Front (FPI) not to try to disturb the unity of people. "I hit that”. SAYA HAJAR FPI!".

Nama Dudung meroket setelah kasus penurunan baliho Habib Rizieq Shihab

Akhirnya terungkap siapa sosok yang memerintahkan pencopotan baliho Rizieq Shihab, pemimpin Front Pembela Islam FPI.

Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan sekelompok orang menurunkan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab dan menuai polemik di masyarakat. 

Baca juga: Nikita Mirzani Tak Sudi Minta Maaf ke Habib Rizieq, Nyai Terima Risiko Jika Harus Masuk Penjara

Baca juga: Di Hadapan Karni Ilyas, UAS Bilang Umat Cinta Habib Rizieq Sama Seperti Anak Muda Mencintai K-pop

Baca juga: SEDANG Berlangsung Pemeriksaan Ridwan Kamil di Bareskrim Mabes Polri Soal Acara Habib Rizieq

Sebelum polemik itu kemudian memuncak, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui, dialah yang memerintahkan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab itu.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.

Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI turun tangan.

"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau pasang baliho itu udah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.

Dudung pun memastikan operasi untuk menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab masih akan terus berlanjut.

"Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," katanya.

Usul FPI Dibubarkan

Setelah itu, Dudung kemudian mengusulkan agar FPI dibubarkan.

"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka sukanya sendiri. Ingat saya katakan itu (penurunan baliho Habib Rizieq Shihab) perintah saya," katanya.

Dudung memastikan operasi untuk menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab masih akan terus berlanjut. Semua baliho Habib Rizieq Shihab yang ilegal akan ditertibkan oleh pasukannya.

"Saya peringatkan, dan saya tidak segan menindak dengan keras. Jangan coba menganggu persatuan dan kesatuan, jangan merasa mewakili umat islam, tidak," katanya.

Baca juga: VIDEO-Ridwan Kamil Tiba di Bareskrim Pakai Kemeja, Klarifikasi Acara Habib Rizieq di Megamendung

Baca juga: Tak Dampingi Atalia saat Ulang Tahun, Ridwan Kamil Diperiksa soal Acara Habib Rizieq, Ini Doanya

Sebelumnya, soal video pembongkaran baliho Habib Rizieq Shihab itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Achmad Riad pun angkat bicara.

Dikutip dari Tribunnews, Achmad membantah aksi tersebut diperintahkan.

Ia menilai, pencopotan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab murni datang dari aksi masyarakat.

"Yang jelas dilaksanakan secara bersama-sama. Itu ada Salpol PP ada polisi ada TNI di bawah, membantu."

"Saya pikir itu kembali dari masyarakat. Tidak ada yang memerintahkan."

"Ada semacam kesadaran, sedangkan tujuannya saling mengingatkan," ucap Achmad dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Kamis (19/11/2020).

Sebelumnya, video yang memperlihatkan sejumlah orang berseragam TNI menurunkan spanduk bergambar Habib Rizieq Shihab di pinggir jalan raya beredar di media sosial.

Adapun Habib Rizieq Shihab saat ini tengah menjadi sorotan terkait dengan kerumunan massa pada acara pernikahan putrinya yang kemudian disusul acara peringatan Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam lalu.

Baca juga: Menyusul Anies Baswedan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Penuhi Panggilan Bareskrim Mabes Polri

Masih pada pekan lalu, Habib Rizieq Shihab dan para simpatisannya juga melakukan sejumlah kegiatan lain yang dihadiri banyak orang.

Kerumunan massa dalam jumlah besar dilarang saat ini karena ada pandemi Covid-19.

Kerumunan massa yang melibat Habib Rizieq Shihab dan para simpatisannya itu kini berbuntut panjang.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.

Polda Metro Jaya juga memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan beberapa pejabat lain terkait penyelenggaraan acara Habib Rizieq Shihab itu.

Bukan Urusan Pangdam

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon berkomentar atas pengakuan Pangdam Jaya yang memerintahkan anggota TNI dalam pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab.

Menurut Fadli Zon, hal itu di luar kewenangan dan tugas TNI.

"Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan dan tupoksi TNI," ungkap Fadli Zon melalui cuitan di Twitter, Jumat (20/11/2020).

"Sebaiknya jangan semakin jauh terseret politik, kecuali mau hidupkan lagi 'dwifungsi ABRI' imbangi 'dwifungsi polisi'," lanjut Fadli Zon.

Cuitan Fadli Zon
Cuitan Fadli Zon (Twitter/fadlizon)

Baca juga: Perintahkan Pencopotan Baliho Habib Rizieq, Pangdam Jaya: Ingat, akan Saya Bersihkan Semua

Diketahui sebelumnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyebut dirinyalah yang memberi perintah jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho Rizieq Shihab.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dilansir Kompas.com, Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.

Akan tetapi baliho-baliho tersebut kembali dipasang.

"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau pasang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri."

"Seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.

Dudung juga memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut.

Baca juga: Nikita Mirzani Singgung Kesehatan Habib Rizieq, Vanessa Angel: Aku Hamil Tetep Datang ke Polisi

Baca juga: Komisi I DPR Kritik Pangdam Jaya: Pencopotan Baliho Itu Urusannya Satpol PP, Bukan TNI

Pernyataan Satpol PP

"Tentu kami berharap semua baliho-baliho itu diturunkan oleh mereka yang memasang," ucap Arifin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/11/2020).

Arifin menyebut jika masih ada baliho yang terpasang, pihaknya akan segera menurunkannya.

"Apabila (baliho) tidak diturunkan, ya kami akan turunkan tentu bersama dengan aparat keamanan lain yang terkait, TNI, Polri," ucap Arifin.

Baca juga: IPW: TNI Turunkan Baliho Rizieq Shihab Karena Satpol PP dan Polisi Tidak Berani

Sosok Pangdam Jaya

Sosok Mayjen TNI Dudung Abdurachman,orang Bandung yang berani memerintahkan jajarannya untuk menyikat Front Pembela Islam (FPI) jika macam-macam di ibukota negara.

Pangdam Jaya itu pula yang memerintahkan untuk mencopot semua baliho besar bergambar pemimpin FPI, Habib Rizieq Shihab.

Secara tegas Dudung menyatakan siapa yang berani-berani mengusik kesatuan dan persatuan bangsa, khususnya di daerah DKI Jakarta, akan berhadapan dengan dirinya.

"Saya panglimanya di sini. Tak boleh ada yang merasa lebih benar. Semua harus tunduk pada hukum," kata Pangdam Jaya Dudung Abdurahman.

Baca juga: Wanita Harus Tahu Ini Penyebab Kanker Rahim, Kesuburan dan Nyawa Bisa Jadi Taruhan, Kenali Tandanya

Baca juga: Kenapa Masih Ada yang Belum Dapat BLT Karyawan Tahap II? Begini Penjelasan Menaker

Baca juga: Pangdam Jaya Perintahkan Copot Baliho Habib Rizieq Shihab, Mayjen Dudung: Kalau Perlu Bubarkan FPI

Lantas siapakan sosok Mayjen TNI Dudung Abdurachman? berikut profilnya dilansir Tribunnews.com melalui berbagai sumber.

Berangkat dari Nol hingga Jadi Perwira TNI

Mayjen TNI Dudung Abdurachman merupakan Lulusan Akmil tahun 1988 dari kecabangan infanteri.

Tak semulus yang orang bayangkan, perjalanan Mayjen TNI Dudung hingga akhirnya menjadi seorang perwira dimulai dari nol.

Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, dirinya mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.

Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun meninggal dunia saat Mayjen TNI Dudung menginjak SMP.

Baca juga: Buruh di Indramayu Kepung Pendopo, Kecewa UMK 2021 Gak Naik, Jeda Salat Jumat, Pukul 1 Lanjut Lagi

"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.

Dirinya pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.

"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan," tuturnya.

Tanpa rasa malu pihaknya juga menceritakan pernah menjadi loper koran saat dirinya duduk di bangku SMA.

"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.

Dudung bercerita sehabis rutinitasnya mengantar koran selesai, ia kemudian mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.

Lantas kejadian unik pun terjadi di mana dagangan ibunya yang Ia jajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.

Hingga akhirnya oknum tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.

Namun kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi dirinya, hingga dirinya mengaku mulai bangkit dan semangat.

Baca juga: Baliho Habib Rizieq Bakal Disikat Semua, Pangdam Jaya Mayjen Dudung: Seakan-akan Dia Paling Benar ya

"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya."

Rupanya motivasi tersebut terealisasi bahkan hingga saat ini dirinya sukses menjadi seorang Perwira TNI AD.

Riwayat Jabatan

Mayjen TNI Dudung adalah seorang mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) Mayjen TNI AD.

Berikut riwayat jabatan lainnya:

- Dandim 0406/Musi Rawas.
- Dandim 0418/Palembang.
- Aspers Kasdam VII/Wirabuana, dari tahun 2010 hingga 2011.
- Danrindam II/Sriwijaya pada tahun 2011.
- Dandenma Mabes TNI
- Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016.
- Staf Khusus Kasad pada tahun 2016 hingga tahun 2017.
- Waaster Kasad pada tahun 2017 hingga 2018.
- Gubernur Akmil pada tahun 2018 hingga 2020.
- Pangdam Jaya, dilantik pada tahun 2020.

Fokus Kesejahteraan Masyarakat

Dalam upacara serah terima jabatan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan fokusnya terhadap kesejahteraan rakyat.

Terutama di masa Pandemi Virus Corona (Covid-19).

Pihaknya mengatakan prajurit Kodam Jaya harus mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kehormatan diri di muka umum.

Dikutip dari Secapa AD, prajurit harus bersikap ramah tamah dan sopan santun kepada rakyat serta menjunjung tinggi kehormatan wanita.⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
“Oleh karenanya, untuk jajaran Kodam Jaya, harus sangat dekat rakyat,"

Selain itu terkait kesejahteraan rakyat, pihaknya mengatakan akan membantu penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi negara di masa pandemi. ⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣
“Kami akan cari tahu kesulitan rakyat dari dampak Covid-19. TNI harus hadir disitu dan harus tahu dimana kesulitan rakyat sehingga kita nantinya dapat berkesinambungan dengan pemerintah daerah, membantu Pemerintah Daerah untuk menangani masalah ini,” imbuhnya.⁣⁣⁣⁣⁣⁣⁣

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pangdam Jaya: Saya yang Perintahkan Copot Spanduk Rizieq

 

.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved