Viral! Dua Orang Diduga Petugas Kebersihan di Majalengka Buang Sampah di Sungai, Netizen: Kok Bisa?
kedua laki-laki tersebut mengenakan kaus warna kuning, menyerupai seragam dari dinas yang menangani lingkungan.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Sebuah video menayangkan dua orang tengah buang sampah di sungai dari atas jembatan ramai jadi perbincangan warganet di grup facebook Majalengka.
Dalam video berdurasi 34 detik itu, tampak dua laki-laki membuang sampah dari karung.
"Orang UPTD malah buang sampah sembarangan, orang UPTD loh," ujar pengunggah video tersebut, Purnama Sari Raticha.
Baca juga: Klaster Pesantren Terus Bermunculan, Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Minta Swab Test Berkala
Baca juga: Bus Ikfa Rizky Terbakar Hebat di Tol Palikanci, Tak Ada Korban Jiwa, Sopir Berhasil Meloloskan Diri
Baca juga: Bupati KBB Murka Lihat Isi Kulkas Dirut RSUD Cikalong Wetan Penuh Cemilan, tapi Karyawan Gak Digaji
Baca juga: Teddy Mengamuk, Berkas Warisan Lina Sudah Diambil Putri Delina Secara Diam-diam, Putri Ogah Ketemuan
Dalam tayangan video yang diunggah di grup Majalengka pada Senin (2/11/2020) lalu itu, kedua laki-laki tersebut mengenakan kaus warna kuning, menyerupai seragam dari dinas yang menangani lingkungan.
Hingga Jumat (6/11/2020) siang, video itu sudah mendapat 63 komentar.
Setelah kedua pria itu membuang sampah dari atas jembatan, dua orang tersebut langsung menghampiri pengunggah video.
Sontak, pengunggah langsung menasihati agar tidak membuang sampah di sungai.
"Jangan ke sungai dong Pak buang sampahnya, karena kan sungai itu bukan tempat sampah gitu," lanjut pengunggah.
Dari unggahan video tersebut, sebagian besar warganet menyayangkan aksi itu.
Apalagi kedua laki-laki itu diduga kuat sebagai petugas kebersihan.
Selain 63 komentar, unggahan video itu juga sudah dibagikan sebanyak 17 kali.
Dihubungi Tribuncirebon.com, pengunggah dengan nama asli Antoni (36) ini mengatakan, video tersebut diambil pada tanggal 2 November lalu.
"Iya saya yang videoin. Lokasi di jembatan Cilongkarang Maja Selatan," ujar Antoni, Jumat (6/11/2020).
Dia mengaku, lokasi pengambilan video itu persis di sebelah bangunan miliknya.
Hal yang membuat dirinya tak terima dengan perilaku kedua orang itu, yakni selama ini ia rutin membersihkan bantaran sungai tempat video itu dibuat.
"Saya punya bangunan di sebelah jembatan dan saya selalu bersih-bersih di bantaran sungai dan di bawah jembatan. Karena sangat banyak sampah di bawah jembatan. Makanya saya selalu marah sama orang-orang yang buang sampah sembarangan," jelas dia.
Lebih jauh, dia mengaku siap jika ada pihak-pihak yang mengajak diskusi, usai unggahan video itu.
"Saya selalu siap. Saya hanya ingin agar masyarakat bisa perduli akan lingkungan," jelas dia terkait alasan mengunggah video itu.
Sementara, saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Majalengka, Nadisha Hanna Haritztin
membantah bahwa kedua orang yang tampak membuang sampah di video itu pegawainya.
Ia mengaku, pegawai lepas yang di dalam tanggung jawabnya hanya memiliki baju berwarna merah.
"Bukan, bukan dari kami. Dari kami mah belakangnya ada tulisan Laskar Lingkungan Raharja," tegas Hanna.
Kepedulian Semua Pihak
Persoalan sampah seolah tak pernah habisnya untuk dikupas.
Hingga kini menjadi permasalahan pelik di Tanah Air termasuk di Kabupaten Majalengka.
Timbulan sampah yang kian menumpuk, seiring meningkatnya jumlah penduduk menjadi bukti nyatanya.
Mengatasi masalah tersebut diperlukan peran semua pihak dari seluruh elemen masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Nadisha Hanna Haritztin mengatakan kunci dalam mengatasi persoalan sampah itu perlu kepedulian dan kesadaran semua pihak tanpa terkecuali.
Jika hal tersebut dilaksanakan maka masalah sampah bisa diatasi.
Pihaknya juga mengaku tengah berupaya keras dalam mengatasi persoalan sampah dengan menggulirkan beragam program, kendati sarana dan prasana saat ini terbilang kurang memadai.
Salah satunya, lanjut dia, dengan dibentuknya bank sampah di setiap desa yang ada di Kabupaten Majalengka.
Bank sampah sendiri, merupakan suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah.
Hasil dari pengumpulan tersebut kemudian dipilah dan akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan sampah atau ke pengepul sampah.
"Pembentukan bank sampah merupakan strategi membangun kepedulian masyarakat agar dapat berkawan dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi juga lingkungan yang bersih, hijau dan sehat," ujar Hanna, sapaan akrabnya, Jumat (6/11/2020).
Bahkan, sambung dia, bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya.
Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.
Dia menambahkan, jika ada persoalan sampah, silakan mengadukan ajuan sesaui prosedur yang berlaku, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan fitnah.
"Kalau bisa bukan hanya sekadar laporan, tapi memberikan bukti bukti pendukung baik data, foto, video dan lain-lain. Dan kalau bisa bukan hanya mengkritik, tapi memberikan solusi atas masalah tersebut," ucapnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Aminudin menambahkan, pihaknya menargetkan pada tahun 2025 Majalengka bebas sampah.
Saat pihaknya mengaku jika angkutan truk yang dimilikinya sangat terbatas, sehingga tidak mampu mengakomodir di setiap desa yang ada di Majalengka.
"Biasannya sampah dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), nanti pola tersebut akan diubah dengan adanya TPA di masing-masing kecamatan dan desa desa," katanya.