Mahasiswa di Kuningan Demo, Minta Ketua DPRD Kuningan Mundur, Buntut Ucapan 'Ponpes Pembawa Limbah'
Pantauan di lokasi, para mahasiswa melakukan orasi dan menuntut Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy mundur dari jabatannya.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Andi juga menuntut agar ketua dewan dari partai PDIP tersebut segera mengklarifikasi pernyataannya untuk menghindari kegaduhan di tengah masyarakat.
"Umat muslim ibarat satu tubuh, dan jangan sampai menimbulkan kegaduhan di Kabupaten Kuningan," katanya.
• Galuh dan Galih, Kakak Beradik Asal Indramayu Punya 12 Jari Tangan & 12 Jari Kaki, Kisahnya Viral
Mengulas pernyataan Ketua DPRD Kuningan, kata Andi, ini dapat membuat asumsi bahwa pondok pesantren adalah sumber wabah.
“Padahal, jauh-jauh hari sebelumnya dampak wabah korona ini sudah menyebar dan Pondok Pesantren Husnul Khotimah sudah berbuat banyak bukan hanya untuk Kabupaten Kuningan, tapi juga untuk negara Indonesia,” ujarnya.
Lebih dari 5000 alumni yang tersebar di 33 negara itu banyak yang menjadi doktor dan pejabat publik. Ratusan hafidz/ hafidzhoh dihasilkan setiap tahun.
• Galuh dan Galih, Kakak Beradik Asal Indramayu Punya 12 Jari Tangan & 12 Jari Kaki, Kisahnya Viral
“Tak hanya itu, keberadaan Ponpes Husnul Khotimah, ekonomi masyarakat sekitar sangat terbantu, perputaran uang lebih dari 100 milyar per tahun mulai Loundry, Kantin, Pegawai semua menikmati keberadaan Husnul Khotimah selama lebih dari 26 tahun,” katanya.