Bos PO Putri Luragung Kena Corona

Kepala Desa Luragung Tonggoh Merasa Kecolongan dengan Meninggalnya Haji Nanan, Ini Penyebabnya

Buntut kematian pengusaha tersohor di desanya, Emnar mengaku akan lebih gencar melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Kontributor Kuningan/Ahmad Ripai
ambulans yang membawa jenazah bos besar PO Putri Luragung Kuningan, H Nanan Rukmana 

“Kami atas nama PO Luragung Jaya Group bermohon maaf atas kesalahan dan kehilafan atas Pak Nanan semasa hidupnya, amin,” Kata dr Deki Syaefullah, adik ipar Haji Nanan Rukmana.

Menurut Deki, kakak iparnya itu sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Adapun pada Minggu 20 September 2020, Haji Nanan, kata Deki masuk ke RSPAD Gatot Soebroto karena keluhannya makin parah.

 Breaking News: Bos Besar PO Putri Luragung Kuningan Meninggal Akibat Covid-19, Dimakamkan Tadi Subuh

"Ya, beliau mengeluh lemas, kondisinya pun terus memburuk, akhirnya beliau dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto," katanya.

Selain itu, proses pemakaman Haji Nanan pun dilaksanakan sesuai standar di tegah pandemi Covid-19.

"Ya, beliau dimakamkan tadi subuh," kata dia.

Diketahui sebelumnya, kematian pemilik PO Putri Luragung H Nanan Rukmana yang terindikasi positif covid-19 gegerkan warga Kecamatan Luragung. “Iya Kang, Pak haji Nanan meninggal dunia di Jakarta katanya kena Covid-19,” ungkap Cici salah seorang warga sekaligus tetangga korban covid-19 tersebut, Sabtu (26/9/2020).

Data terhimpun, Nanan merupakan penguasaha selaigus istri dari dokter Shinta yang tersohor di wilayah Kuningan timur. “Iya semua keluarga usaha di jasa transportasi angkutan umum,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Luragung Landeuh yakni Ruspandi saat dihubungi mengatakan, mengenai waktu kematian dan penyebabnya tidak tahu persis.

“Namun untuk pemakaman itu dilakukan dengan standar covid-19,” katanya.

Prosesi pemakamana, kata Ruspandi mengatakan, almarhum sebelumnya di lakukan perawatan medis di Ruma Sakit Gatot Subroto di Jakarta.

“Info Pak Nanan meninggal sore dan warga disini langsung menggali kubur untuk pemakaman almarhum dan sekitar jelang waktu solat subuh, pemakaman dilangsungkan tanpa di saksikan banyak warga,” ungkapnya.
Ruspandi menceritakan, secara identitas domisili bahwa almarhum merupakan warga Desa Luragung Tonggoh dan memiliki lahan pemakaman keluarga di Luragung Landeuh.

“Iya kalau KTP beliau orang Luragung Tonggoh, kebetulan pemakaman dilakukan di lahan makam keluarga,” katanya.

Adanya kegiatan pemakamanan jenazah terpapar covid-19, kata dia, pemerintah sdah melayangkan surat permintaan peneyemprotan cairan disinifektan di jalan desa.

“Ya tindakan kami di desa, paling minta jalan yang dilalui jenazah tadi. Kami minta disemprot dan kami perketat aktivitas warga untuk selau waspada dan selalu gunakan masker serta PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat, red),” ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved