Info Kesehatan
Bertambah Lagi Gejala Covid-19, Happy Hypoxia Disebut Gejala Berat yang Bahaya, Ini Penjelasannya
Happy Hypoxia merupakan salah satu gejala Covid-19 yang baru-baru ini diketahui dan dinyatakan sebagai gejala berat
Penulis: Mutiara Suci Erlanti | Editor: Mutiara Suci Erlanti
TRIBUNCIREBON.COM- Kasus positif Covid-19 bertambah setiap harinya.
//
Bahkan, kasus positif Covid-19 di Indonesia kini total tembus dua ratus ribu lebih.
Dan kebanyakan dari pasien merupakan orang tanpa gejala.
• Warga Desa Mirat Majalengka Lakukan Lockdown Lokal Setelah Ada Warganya Meninggal Akibat Covid-19
Adapun pasien positif Covid-19 yang mengalami gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Belum lama ini, ada satu gejala Covid-19 yang baru muncul.
Gejala Covid-19 yang baru itu bernama Happy Hypoxia.
• 29 Siswa Boarding School di Kota Sukabumi Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Langsung Diisolasi Mandiri
Apa itu Happy Hypoxia? Bagaimana gejala ini menyerang kesehatan manusia?
Dilansir Tribuncirebon.com dari HelloSehat.com, Happy Hypoxia merupakan salah satu gejala Covid-19 yang baru-baru ini diketahui dan dinyatakan sebagai gejala berat yang membahayakan.
Kasus pasien terinfeksi Covid-19 dengan level oksigen sangat rendah dilaporkan meningkat.
Meski, kadar oksigen pasien tersebut rendah, namun tidak terjadi kesulitan bernapas seperti gejala Covid-19 pada umumnya.
• Khawatir Bekerja di Luar Saat Pandemi Covid-19? Lakukan Hal Ini Agar Tak Tertular Virus Corona
Umumnya, pasien bisa mengalami gangguan pernapasan akut (ARDS/acute respiratory distress syndrome) atau semacam gagal napas.
Tapi dalam kasus pasien dengan gejala Happy Hypoxia pasien tetap sadar dan relatif merasa sehat, padahal paru-paru pasien tidak mampu mengalirkan oksigen ke dalam darah secara normal.
Ini adalah kondisi tidak umum dan tidak sesuai dengan premis biologis dasar.
Sebab pada umumnya, jika kadar oksigen dalam darah di bawah batas normal maka kita akan mengalami gejala sesak napas dan pusing.
• Sering Alami Jari Tangan Kesemutan? Bisa Jadi Anda Kena Diabetes, Waspadai Juga 8 Gejala Ini
Tapi kondisi pasien dengan silent hypoxia atau Happy Hypoxia ini tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga sulit diketahui status kesehatan akibat infeksi Covid-19 tersebut.
Si pasien tidak menyadari bahwa kondisi kesehatannya lebih buruk dari yang mereka kira.
Karena Covid-19 menyerang sistem pernapasan, maka kurangnya kadar oksigen bisa membahayakan keselamatan pasien.
Ketika gejalanya terlihat, maka dokter bisa langsung memberikan tindakan medis lebih cepat.
Namun jika gejala tersebut tak tampak, maka akan menyulitkan tenaga kesehatan untuk penanganan kesehatan lebih cepat.
Pasien Covid-19 dengan Happy Hypoxia datang ke rumah sakit dengan gejala ringan, lalu perburukan gejala dengan cepat dan bisa meninggal.
Gejala Covid-19
Dilansir dari kemenkes.go.id, ada 5 ciri orang yang terjangkit virus corona:
1. Demam
2. Batuk, Pilek
3. Gangguan Pernapasan/Sulit Bernapas
4. Sakit Tenggorokan
5. Letih, Lesu
Gejala virus corona ini hampir mirip dengan flu biasa atau influenza.
Kesamaan gejala antara infeksi virus corona dengan flu biasa atau influenza karena keduanya menyerang saluran pernapasan manusia.
Namun yang perlu diketahui, keduanya terdiri dari dua golongan berbeda dengan karakteristik yang juga berbeda.
Dilansir dari Instagram @bappedajabar, berikut perbedaan virus corona, influenza dengan flu biasa:
1. Virus Corona
Virus corona atau yang sering disebut dengan COVID-19 memiliki gejala klinis sebagai berikut:
- demam
- batuk-batuk
- pernafasan cepat dan tak normal
- dahak kental (kuning-kehijauan)
- anggota tubuh lemas
- sinar x pada paru-paru
2. Influenza
Influenza merupakan penyakit yang juga menyerang infeksi saluran pernapasan, ini memiliki gejala klinis sebagai berikut:
- demam
- batuk-batuk
- hidung meler
- bersin-bersin
- muntah-muntah
- diare
- otot-otot nyeri
3. Flu Biasa
Flu biasa merupakan penyakit yang juga menyerang infeksi saluran pernapasan yang dapat sembuh dengan sendirinya, ini memiliki gejala klinis sebagai berikut:
- batuk-batuk
- hidung tersumbat
- bersin-bersin
- tenggorokan sakit
- tenggorokan tidak nyaman
Langkah pencegahan virus corona
Berikut cara pencegahan virus Corona menurut World Health Organization (WHO) via Tribunnews.com:
1. Rajin mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun kurang lebih selama 20 detik
2. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut karena telapak tangan sangat rentan terkena virus.
3. Jaga jarak dengan siapapun yang sedang batuk, dan bersin, cukup berikan masker pada mereka yang sakit.
4. Tutup mulut sebelum batuk atau bersin dengan tisu atau siku, atau gunakan masker.
5. Hindari area berasap atau merokok.
• Tiga Pemain Liga Inggris Dikabarkan Tengah Diisolasi Diduga Terjangkit Virus Corona

6. Hindari mengonsumsi daging dan telur mentah.
7. Harus berolahraga dan memiliki waktu istirahat yang tepat.
8. Menjauhi area-area keramaian.
9. Jika memasak daging untuk dikonsumsi, sebaiknya Anda memperhatikan tingkat kematangan daging dengan baik.

10. Menggunakan perlindungan atau pengaman tubuh ketika akan melakukan kontak dengan binatang liar atau binatang peliharaan.
11. Segera periksa ke dokter jika Anda sakit dan merasakan gejala-gejala virus corona.(Tribuncirebon.com/Mutiara Erlanti)