Beda Dengan Jakarta, Majalengka Tak Terapkan PSBB, Akan Jaga Ketat Kedatangan Orang dari Luar Daerah

DKI Jakarta bakal kembali menerapkan PSBB yang akan berlangsung mulai Senin (14/9/2020) mendatang. Bagaimana dengan Majalengka?

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Bupati Majalengka, Karna Sobahi 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Ultimatum lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, direspon oleh sejumlah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dalam pencegahan penularan virus corona.

//

Salah satunya, dengan melaksanakan kembali program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

DKI Jakarta bakal kembali menerapkan PSBB yang akan berlangsung mulai Senin (14/9/2020) mendatang sesuai instruksi Gubernur Jakarta, Anies Baswedan.

Pengadaan Batik, Pemkab Cirebon Libatkan UMKM dan Pengrajin Lokal, Anggarannya Capai Rp 1,9 Miliar

Bertambah 58 Orang, Kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon Kini Capai 476 Orang

Namun berbeda dengan Jakarta, Kabupaten Majalengka tak akan menerapkan PSBB

Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengatakan pihaknya akan melakukan sejumlah hal untuk menekan angka lonjakan kasus di wilayahnya.

Namun, terkait penerapan PSBB kembali, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu.

INI Keutamaan Dahsyat Sedekah di Hari Jumat, Pahalanya Besar, Ayo Sisihkan Sebagian Rezekimu

"Kami akan mengkaji terlebih dahulu," ujar Karna, Jumat (11/9/2020).

Dirinya juga menegaskan, selain akan mengkaji terlebih dahulu, untuk mengarah ke PSBB, tampaknya belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Sementara, pihaknya akan lebih mengintensifkan mobilitas keluar masuk masyarakat.

"Tapi kalau PSBB, sepertinya tidak. Kami lebih mengintensifkan orang dari luar datang ke Majalengka.

INI Keutamaan Dahsyat Sedekah di Hari Jumat, Pahalanya Besar, Ayo Sisihkan Sebagian Rezekimu

Agar warga tersebut melapor ke kecamatan atau ke desa, sehingga riwayat perjalanannya bisa terpantau," ucapnya.

Selain lebih mengintensifkan mobilitas warga keluar masuk Majalengka, Karna Sobahi menambahkan, pihaknya juga akan mengkaji ulang terkait penerapan pembelajaran tatap muka.

Pasalnya, selama dirinya mengunjungi sejumlah desa, anak-anak lebih banyak tidak menggunakan masker ketimbang yang memakai.

Solusi Konkret Dedi Mulyadi untuk Ibu Penjual Kopi Seduh dan Anak Perempuan Putus Sekolah

"Termasuk penyelenggaraan sekolah, kami juga akan mengkaji. Anak-anak tidak ada yang pakai masker. Orang kita keluar dan orang di luar ke kita. Ini menjadi PR kami untuk mencegah terus melonjaknya kasus Covid-19 di Majalengka," jelas dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved