Human Interest Story

Kisah Peternak Sapi Perah di Kuningan, Sapi Miliknya Mati Gara-gara Makan Daun Singkong

Kejadian tersebut, kata dia, menjadi pengalaman sebagai peternak sapi agar tidak sembarangan dalam memberikan pakan untuk sapi.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Peternak Sapi Perah
Syarif, warga Desa Gunungkeling, Kecamatan Kuningan, memeras susu sapi perah miliknya di kandang. 

Setelah itu, puting sapi pun harus dibersihkan.  
”Harus mendapat vaselin atau minyak pelumasan. Tujuannya, agar dalam pemerahan atau pengambilan susu, lokasi laktasi tadi tidak merasa sakit atau infeksi,” ungkapnya.

Jika sudah selesai semua, aktivitas pemerahan susu bisa dilakukan seperti pada umumnya.
“Kemudian, jangan lupa menyediakan wadah yang cukup besih untuk mengumpulkan susu saat memeras tadi,” katanya.

Untuk mengetahui kualitas susu murni, kata dia, ini ada alat ukur untuk mengetahui.
“Berapa kandung air dalam susu murni itu bisa diketahui,” ujarnya.

Limbah Kandang Jadi Biogas
Mengenai limbah kandang, kata dia, semua peternak sapi perah di sekitar lingkungan kandangnya sudah memiliki bak penampungan khusus.

"Bak ini untuk mengolah limbah atau kotoran sapi menjadi manfaat kembali dalam bentuk biogas,” katanya.

Bentuk pengolahannya, kata dia, ini dilakukan melalui beberapa proses dan harus disertai tempat yang dibutuhkan. “Seperti pembuatan bak dengan jumlah yang disesuaikan dan pemasangan instalasi, untuk mengatur keluarnya biogas atau gas yang dihasilkan daripada pengolah limbah tadi,” katanya.

Kegunaan biogas itu memenuhui kebutuhan di sekitar lingkungan lingkungan kandang.

“Seperti masak air menggunakan kompor gas daripada hasil olahan limbah tadi, juga lampu (petromak, red) untuk penerangan saat malam hari,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved