Hari Jadi Majalengka
Peringati Hari Jadi Majalengka ke 530 Tahun, Bupati: Warga Taat Protokol Kesehatan Kado Buat Saya
Seiring taatnya menjalankan protokol kesehatan itu, ia menilai dapat mencegah penularan virus corona di wilayah Majalengka.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Bupati Majalengka, Karna Sobahi menjelaskan meski diperingati dengan suasana berbeda, dirinya menyebut harus menjadikan tetap dijadikan spirit dan momentum.
Agar, bagaimana Majalengka bisa segera terhindar dari Pandemi Covid-19 dan selalu berpedoman terhadap protokol kesehatan.
"Ya, tema dan logo disesuaikan dengan kondisi seperti sekarang ini. Kita mengambil tema 'Bersatu Melawan Corona Virus Disease 19', dan logonya pun memiliki makna tentang Covid," ujar Karna, Senin (8/6/2020).
• Tak Ada Pesta Meriah di Tengah Pandemi Covid-19, Hari Jadi Majalengka Hanya Diisi Kegiatan Ini
• Anak-anak Tenaga Medis di Jabar yang Merawat Pasien Covid-19 Diprioritaskan Masuk Sekolah Negeri
Ia menjelaskan, berdasarkan logo tersebut, gambar orang merupakan simbol orang yang mempunyai makna tanggal 7 (gambar orangnya ada 7) sebagai tanggal hari jadi Majalengka.
Gambar 7 orang berjajar dengan adanya jarak juga memiliki makna social distancing sebagai langkah pencegahan dari penularan Covid-19.
"Sementara, simbol tangan melingkar mempunyai arti pemerintah dan masyarakat bersama-sama menjaga dan melindungi alam Majalengka serta melawan Covid-19," ucapnya.
Sedangkan, jelas Karna, simbol alam dan kota dalam Hari Jadi Majalengka ke-530 ini mempunyai makna keelokan alam dan pariwisata di Kabupaten Majalengka yang eksotis dan luar biasa.
Serta, komoditas gedong gincu sebagai ikon kota atau Kabupaten Majalengka.
• Jadwal dan Link Live Streaming Belajar dari Rumah TVRI, Selasa 9 Juni 2020, Mengenal Bangun Ruang
• Kunci Jawaban Soal Kelas 1-3 SD Mengenal Bangun Ruang Belajar dari Rumah TVRI, Selasa 9 Juni 2020
"Adapun, secara filosofis dalam memperingati Hari Jadi Majalengka bermakna Retrospektif yang berarti menengok masa lalu sebagai pondasi yang sangat bernilai sebagai referensi menapaki masa kini dan masa depan," jelas dia.
Lebih jauh Mantan Kepala Dinas Pendidikan Majalengka itu menambahkan, selain retrospektif yang secara filosofis dalam memperingati hari jadi, ada juga yang dinamakan introspektif.
Yakni, sebagai sarana mawas diri yang mana setiap perjalanan kehidupan ini selalu bermakna, karena mampu memberikan jawaban atas persoalan masa kini.
"Yang terakhir ada prospektif yang berarti kita berupaya merancang bangun formula masa depan berlandaskan dinamika kekinian tanpa melupakan peristiwa bersejarah di masa lalu," kata Bupati.
• Tahukah Anda 5 Jenis Buah Ini Baik Dikonsumsi oleh Penderita Diabetes? Tanpa Takut Gula Darah Naik
• Klaim Token Listrik Grtais Bulan Juni, Segera WhatsApp ke 08122123123 atau Login di www.pln.co.id