Virus Corona Jabar

Ada 13 Kawasan Kritis di Jawa Barat, Pemprov Jabar Bakal Berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro

Penanganan penyebaran Covid-19 di 13 kawasan ini akan dilakukan melalui Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) oleh Pemprov Jabar.

Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Ketua Jabar Bergerak, Atalia Praratya (kedua kanan), didampingi Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati (kanan), saat meninjau dapur umum Jabar Bergerak Kota Cirebon di sektretariat PKK Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Senin (11/5/2020). 

PSBM merupakan terobosan baru Pemerintah Provinsi Jabar dalam menanggulangi COVD-19.

PSBM adalah PSBB berbasis desa/kelurahan dan merupakan perluasan isolasi mandiri dengan lebih intens disertai pelayanan kepada masyarakat.

PSBM yang diterapkan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar adalah untuk menyisir penyebaran virus SarsCov-2, penyebab penyakit COVID-19, di satuan kewilayahan terkecil yakni di tingkat desa/kelurahan.

Kegiatan pengetesan dalam PSBM juga didukung oleh kegiatan dapur umum yang digelar oleh PKK setempat.

“Beberapa wilayah di Jawa Barat dilakukan piloting project terkait dengan kasus-kasus yang muncul. Jadi, selama ini kan kita melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar provinsi dan kabupaten/kota).

Tapi sekarang PSBB parsial, kita langsung mikro, kita lakukan sesuai dengan kasus yang muncul di masyarakat,” ujar Atalia.

Lima Jenis Buah yang Baik untuk Menutrisi Otak, Mulai dari Alpukat hingga Jenis Beri-berian

Begini Tatacara Refund Dana Haji Khusus hingga Reguler, Karena Ibadah Haji 2020 Dibatalkan

Menurut Atalia, dengan adanya kolaborasi dapur umum dan pengetesan diharapkan masyarakat yang sedang dalam masa PSBM di desa/kelurahan bisa mendapat perhatian dan penanganan secara maksimal, mulai dari kebutuhan pangan hingga kebutuhan medis.

“Di masa PSBM ini memang diharapkan masyarakat yang saat ini selama 14 hari dikarantina, mereka betul-betul mendapatkan perhatian khusus dari kewilayahan dengan kolaborasi dan mereka diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pangan,” kata Atalia.

“Jadi, PKK ini diberikan tugas untuk memberikan makanan secara penuh tiga kali sehari. Mudah-mudahan dengan cara seperti ini betul-betul bisa melokalisasi pasien atau keluarganya atau mereka-mereka yang berinteraksi secara langsung (dengan pasien positif COVID-19), sehingga tidak ada lagi penyebaran keluar,” ungkapnya.

Atalia mengapresiasi pemerintah dan warga Desa Kasomalang Kulon, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang yang memiliki program “Sauyunan Nata Desa Rasa Kota”.

Program ini mengajak semua elemen masyarakat desa untuk turut ambil bagian dalam pencegahan dan penanganan COVID-19 di Desa Kasomalang Kulon," katanya.

Sebelumnya, Atalia dan rombongan juga meninjau pelaksanaan PSBM di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved