Virus Corona Jabar

Ada 13 Kawasan Kritis di Jawa Barat, Pemprov Jabar Bakal Berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro

Penanganan penyebaran Covid-19 di 13 kawasan ini akan dilakukan melalui Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) oleh Pemprov Jabar.

Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Ketua Jabar Bergerak, Atalia Praratya (kedua kanan), didampingi Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati (kanan), saat meninjau dapur umum Jabar Bergerak Kota Cirebon di sektretariat PKK Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Senin (11/5/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Terdapat 13 desa dan kelurahan di Jawa Barat yang berstatus kritis Covid-19.

Penanganan penyebaran Covid-19 di 13 kawasan ini akan dilakukan melalui Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) oleh Pemprov Jabar.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Daud Achmad, mengatakan pembatasan sosial dilakukan dalam unit yang paling kecil di 13 kawasan ini dilakukan Pemprov Jabar berkoordinasi dengan pemerintah di 13 lokasi tersebut.

"Dan 13 lokasi ini zonanya kritis, zona merah. Ini nanti yang akan diterapkan mungkin di sana yang disebut Pembatasan Sosial Berskala Mikro," kata Daud di Gedung Sate, Kamis (4/6).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jabar Dedi Supendi menjelaskan dalam masa PSBM selama 14 hari dilakukan fokus penanganan oleh berbagai divisi yang ada di Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar.

Ada 54 desa/kelurahan di seluruh Jabar yang menjadi prioritas penanganan COVID-19, di antaranya 13 desa kritis tersebut.

“Selama 14 hari ini setelah kita swab, lalu Divisi Sterilisasi juga masuk mensterilkan lokasi setiap hari. Setelah itu Divisi Fasyankes juga melakukan isolasi. Kemudian Divisi Fasyankes juga melakukan pemberian vitamin, pengukuran suhu tubuh kepada yang rentan, seperti ODP dan sekelilingnya,” jelas Dedi.

Pemprov Jabar akan Perpanjang PSBB Bodebek Dua Kali Masa Inkubasi Terpanjang hingga 2 Juli 2020

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia, 4 Juni 2020: Bertambah 585 Kasus Baru, Total 28.818 Kasus

“Nah, nanti di hari ke-15 dites swab kembali. Tahapannya sama 14 hari tapi berlaku lokal. Jadi, semua divisi nyerbu fokus ke 54 desa/kelurahan, ada logistik, fasyankes untuk pemberian vitamin, steriliasi, itu semua ada,” kata Dedi.

PSBB berbasis desa/kelurahan mencakup pelacakan (OTG, ODP, PDP, dan Pasien Positif), pembatasan aktivitas, uji usap (swab test), pelayanan kesehatan, serta pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.

Waktunya dilakukan dalam dua periode, yakni 1-16 Juni di 13 lokasi 13 kabupaten/kota dan 8-23 Juni di 53 lokasi 13 kab/kota.

Target awalnya adalah Kabupaten Bandung Barat (Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah), Kabupaten Bandung (Desa Margaasih dan Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih), Kota Bogor (Tegal Bundil, Kecamatan Bogor Utara), Kota Tasikmalaya (Desa Nagarasari, Kecamatan Cipedes), Kota Sukabumi (Desa Karamat dan Sriwedari, Kecamatan Gunung Puyuh), dan Kabupaten Subang (Desa Kasomalang Kulon, Kecamatan Kasomalang).

Warga akan mendapatkan dua kali Uji Usap, Pelayanan Kesehatan, Konseling, Biaya hidup, Surat bebas COVID-19, Advokasi ke perusahaan, dan Bansos Gubernur.

Tujuannya adalah untuk memutus mata rantai dan transmisi lokal COVID-19.

Kunci Jawaban Soal SMP Menjaga Hutan Indonesia, Belajar dari Rumah TVRI, Jumat 5 Juni 2020

Kunci Jawaban Soal Kelas 1-3 SD Materi Senam Irama, Belajar Dari Rumah TVRI, Jumat 5 Juni 2020

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil memastikan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di Jawa Barat berjalan dengan lancar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved