Dosen Unwir Meninggal Misterius
Dosen Unwir yang Meninggal di Asrama Kampus Sempat Curhat Mulai Sakit Tenggorokan Hingga Muntah
saat mencoba mengetuk kamar yang korban tempati, tidak ada jawaban apapun padahal di dalam kamar ia terlihat sedang berbaring.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sebelum meninggal dunia, Dosen Fakultas Teknik Komputer Universitas Wiralodra (Unwir) Kabupaten Indramayu mengeluhkan sakit radang tenggorokan.
Dosen tersebut bernama Raden Purnama (42) warga Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan.
Staf Administrasi Pascasarjana Unwir, Suripto (40) mengatakan, keluhan tersebut disampaikan korban seusai melaksanakan salat isya di masjid kampus setempat.
"Kejadian itu saya tidak ingat tepatnya antara malam Minggu atau malam Senin," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (19/3/2020).
Diungkapkan Suripto, saat itu ia curhat sudah merasakan sakit tenggorokan selama 5 hari, sakit itu pula yang membuatnya tidak bisa makan selama 5 hari itu.
Masih dikatakan Suripto, korban bahkan mengaku pernah muntah disertai nanah.
"Katanya juga habis muntah keluar nanah dari tenggorokannya pecah," ucapnya.
• Sungai Cihurip di Gekbrong Meluap, Seorang Pelajar Terpeleset dan Hilang Terbawa Arus Sungai
• Dosen Matematika ITB Memprediksi Puncak Corona Terjadi Pada Akhir Maret, Kasus Positif 600 Per Hari
• Jumlah Pasien Dalam Pengawasan Corona di Kabupaten Cirebon Terus Bertambah, Belum Semua Diuji Swab
Seperti diberitakan sebelumnya, Raden Purnama ditemukan meninggal dunia di atas tempat tidurnya di asrama kampus setempat sekitar pukul 15.30 WIB.
Staf Karyawan Unwir, Nadi (35) mengatakan, ditemukannya korban setelah dirinya dimintai tolonh untuk menjengguk korban yang sudah beberapa hari tidak terlihat di lingkungan kampus.
Korban diketahui saat itu tengah dalam keadaan sakit.
"Kalau saya disuruh nenggok Pak Pur, katanya dia lagi sakit disuruh ditengok," ujar dia.
Kendati demikian, saat mencoba mengetuk kamar yang korban tempati, tidak ada jawaban apapun padahal di dalam kamar ia terlihat sedang berbaring.
Setelah melakukan berbagai upaya, pihak kampus pun berkumpul di depan kamar korban dan memutuskan untuk mendobrak pintu kamar.
"Terus lapor ke pihak rektorat dan ngumpul di sini, saya izin ngebuka pintu lalu didobrak, saat itu ada sekitar 15 orang yang menyaksikan," ujar dia.
Staf Karyawan Unwir, Nadi (35) mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB, saat itu ia sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Kepada Tribuncirebon.com, Nadi menceritakan detik-detik korban ditemukan.
"Kalau saya disuruh nenggok Pak Pur, katanya dia lagi sakit disuruh ditengok," ujar dia saat ditemui di kampus setempat.
Lanjut Nadi, karena merasa tidak terlalu dekat dengan korban, ia pun mengajak teman korban yang sekaligus Staf Administrasi Pascasarjana Unwir, Suripto (40) untuk bersama menjengguk korban.
Kendati demikian, saat mencoba mengetuk kamar yang korban tempati, tidak ada jawaban apapun.
• Tutup Kunjungan Selama 14 Hari, Lapas II Cijoho Kuningan Sediakan Fasilitas WA untuk Warga Binaan
• Dosen Matematika ITB Memprediksi Puncak Corona Terjadi Pada Akhir Maret, Kasus Positif 600 Per Hari
Karena penasaran, ia menenggok dari jendela kamar dan melihat ada korban dalam keadaan berbaring di atas tempat tidur, ia kemudian mengetuk jendela dengan sedikit keras namun tetap tidak ada jawaban.
Setelah itu, ia berusaha menanyakan keadaan korban kepada mahasiswa yang masih satu asrama dengan korban lalu kembali mengetuk pintu kamar.
Karena tidak kunjung mendapat jawaban ia lalu menghubungi security dan pihak rektorat.
"Terus lapor ke pihak rektorat dan ngumpul di sini, saya izin ngebuka pintu lalu didobrak, saat itu ada sekitar 15 orang yang menyaksikan," ujar dia.
Setelah pintu kamar berhasil dibuka, pihak kampus pun segera menghubungi polisi dan tidak berani melihat secara dekat ataupun menyentuh korban.
"Langsung lapor polisi, tidak ada yang berani mendekat, cuma menenggok saja dari pintu," ujar dia.
Kini korban sudah dibawa pihak kepolisian ke RSUD Indramayu untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Waktu Kematian
Waktu meninggalnya Dosen Fakultas Teknik Komputer Universitas Wiralodra (Unwir) Kabupaten Indramayu masih menjadi tanda tanya.
Dosen tersebut diketahui bernama Raden Purnama (42) warga Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan.
Ia ditemukan meninggal di atas tempat tidurnya di asrama kampus setempat dalam keadaan berbaring, Kamis (19/3/2020) sekitar pukul 15.30 WIB.
Staf Administrasi Pascasarjana Unwir, Suripto (40) mengatakan, tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan korban meninggal, termasuk dirinya yang merupakan teman dekat korban.
Suripto mengaku, pertemuan terakhirnya dengan korban terjadi pada Selasa (17/3/2020) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
"Pertemuan saya terakhir itu tapi tidak tahu kapan meninggalnya apakah malam itu atau kapan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kampus setempat.
• Sungai Cihurip di Gekbrong Meluap, Seorang Pelajar Terpeleset dan Hilang Terbawa Arus Sungai
• Staf Karyawan Unwir Indramayu Ceritakan Detik-Detik Penemuan Dosen yang Meninggal di Asrama Kampus
• Tutup Kunjungan Selama 14 Hari, Lapas II Cijoho Kuningan Sediakan Fasilitas WA untuk Warga Binaan
Saat pertemuan terakhir itu, korban diketahui hendak meminjam sepeda untuk membeli obat di apotek.
"Kata saya sok saja pak pakai saja sepedanya, udah itu pertemuan terakhir hari Selasa malam," ucapnya.
Setelah itu, korban sudah tidak lagi terlihat di lingkungan kampus.
Paru-paru
Dosen Fakultas Teknik Komputer Universitas Wiralodra (Unwir) Kabupaten Indramayu yang meninggal di asrama kampus rupanya memiliki riwayat penyakit paru-paru.
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Indramayu, AKBP Suhermanto melalui Paur Subbag Humas, Ipda Sukenda berdasarkan laporan Inafis Polres Indramayu kepada Tribuncirebon.com, Jumat (20/3/2020).
Dosen tersebut diketahui bernama Raden Purnama (42) warga Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan.
Ia ditemukan meninggal di atas tempat tidurnya di asrama kampus setempat dalam keadaan berbaring, Kamis (19/3/2020) sekitar pukul 15.30 WIB.
"Menurut keterangan informasi dari rekan kerja bahwa korban mempunyai riwayat penyakit paru paru," ujar dia.
Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan pada tubuh korban oleh tim medis RSUD Indramayu, disebutkan Ipda Sukenda tidak ditemukan adanya kekerasan fisik.
• Dosen Unwir yang Meninggal di Asrama Kampus Sempat Curhat Mulai Sakit Tenggorokan Hingga Muntah
• Staf Karyawan Unwir Indramayu Ceritakan Detik-Detik Penemuan Dosen yang Meninggal di Asrama Kampus
Kendati demikian, pihak polisi masih menunggu hasil medis lebih lanjut dan menunggu pihak keluarga korban untuk menentukan penyebab pasti meninggalnya korban. (*)