Dosen Unwir Meninggal Misterius

Staf Karyawan Unwir Indramayu Ceritakan Detik-Detik Penemuan Dosen yang Meninggal di Asrama Kampus

Karena penasaran, ia menenggok dari jendela kamar dan melihat ada korban dalam keadaan berbaring di atas tempat tidur

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Petugas Inafis Polres Indramayu membawa jasad dosen Unwir Indramayu ke ambulans, Kamis (19/3/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Seorang dosen Fakultas Teknik Komputer Universitas Wiralodra (Unwir) Kabupaten Indramayu ditemukan meninggal dunia di atas tempat tidur asrama kampus setempat, Kamis (19/3/2020).

Dosen tersebut bernama Raden Purnama (42) warga Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan.

Staf Karyawan Unwir, Nadi (35) mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB, saat itu ia sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Kepada Tribuncirebon.com, Nadi menceritakan detik-detik korban ditemukan.

"Kalau saya disuruh nenggok Pak Pur, katanya dia lagi sakit disuruh ditengok," ujar dia saat ditemui di kampus setempat.

Lanjut Nadi, karena merasa tidak terlalu dekat dengan korban, ia pun mengajak teman korban yang sekaligus Staf Administrasi Pascasarjana Unwir, Suripto (40) untuk bersama menjengguk korban.

Kendati demikian, saat mencoba mengetuk kamar yang korban tempati, tidak ada jawaban apapun.

Tutup Kunjungan Selama 14 Hari, Lapas II Cijoho Kuningan Sediakan Fasilitas WA untuk Warga Binaan

Dosen Matematika ITB Memprediksi Puncak Corona Terjadi Pada Akhir Maret, Kasus Positif 600 Per Hari

Karena penasaran, ia menenggok dari jendela kamar dan melihat ada korban dalam keadaan berbaring di atas tempat tidur, ia kemudian mengetuk jendela dengan sedikit keras namun tetap tidak ada jawaban.

Setelah itu, ia berusaha menanyakan keadaan korban kepada mahasiswa yang masih satu asrama dengan korban lalu kembali mengetuk pintu kamar.

Karena tidak kunjung mendapat jawaban ia lalu menghubungi security dan pihak rektorat.

"Terus lapor ke pihak rektorat dan ngumpul di sini, saya izin ngebuka pintu lalu didobrak, saat itu ada sekitar 15 orang yang menyaksikan," ujar dia.

Setelah pintu kamar berhasil dibuka, pihak kampus pun segera menghubungi polisi dan tidak berani melihat secara dekat ataupun menyentuh korban.

"Langsung lapor polisi, tidak ada yang berani mendekat, cuma menenggok saja dari pintu," ujar dia.

Kini korban sudah dibawa pihak kepolisian ke RSUD Indramayu untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved