Kesehatan
Cek 8 Mitos Tentang Diabetes, Kontrol Gula Darah Anda dengan Konsumsi Daun Jambu Biji Secara Rutin
Daun jambu biji bisa diolah menjadi minuman yang berkhasiat mengontrol gula darah penderita diabetes.
Salah satunya adalah daun jambu biji.
Daun jambu biji bisa diolah menjadi minuman yang berkhasiat mengontrol gula darah penderita diabetes.
Dilansir dari lifehack.org, daun jambu biji dinilai dapat menurunkan kadar glukosa tubuh, tanpa membuat peningkatan kadar insulin.
Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi para penderita diabetes untuk mengontrol penyakitnya itu.
Apalagi diabetes saat ini menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia.
Terkait khasiat daun biji untuk penderita diabetes ini juga sempat diungkap sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition and Metabolism.
• Virus Corona Masuk ke Indonesia, Peneliti UNS Siapkan Jahe Merah untuk Perkuat Kekebalan Tubuh
Dimana para peneliti menemukan daun jambu biji dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah.
Lebih lanjut, penelitian juga menjelaskan bahwa daun jambu biji dapat mengurangi aksi enzim yang dikenal sebagai alpha-glucosidase.
Enzim tersebut diketahui bertanggung jawab untuk mengubah makanan menjadi glukosa dalam darah, sehingga mengurangi kadar gula darah.
Dengan mengonsumsi daun jambu biji atau ektrak daun jambu biji setiap kali makan disebut dapat membantu menurunkan kadar gula pada penderita diabetes.
Dikutip dari intisari berikut racikan jambu biji yang bisa dibuat untuk mengontrol gula darah.
- Masukkan 4-5 daun jambu biji segar ke dalam panci yang berisi air mendidih.
• Bersyukurlah Indonesia Kaya Rempah, Temulawak Obat Tolak Virus Corona, Begini Cara Mudah Mengolahnya
- Biarkan ramuan itu mendidih selama 5 menit.
- Setelahnya, saring air ke dalam gelas.
- Konsumsi air daun jambu biji tersebut setiap selesai makan.
Selain dijadikan racikan dun jambu biji juga bisa dikunyah secara langsung setelah di cuci
. Sayangnya racikan jambu biji ini tidak disarankan bagi wanita hamil.
Untuk itu, sebelum mengonsumsi racikan untuk mengobati suatu penyakit ada baiknya kita berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Selain daun jambu biji, ada beberapa minuman alami yang bisa membantu kamu untuk mengobati diabetes.
Bahan yang diperlukan:
1. Cuka Apel (Apple Vinegar)
2. Empat sendok makan madu
3. Dua sendok makan bubuk kayu manis

Cuka apel memiliki antioksidan yang bisa meningkatkan metabolsime tubuh dan mengobati gejala diabetes.
Madu mengandung enzim yang kuat dan berfungsi untuk mengoreksi ketidakseimbangan insulin dalam tubuh.
Dan kayu manis juga mengandung antioksidan yang bisa menyeimbangkan kadar gula darah.
Campurkan semuah bahan, dan aduk sampai rata.
Minum ramuan alami ini setiap pagi sehabis sarapan selama 3 bulan untuk melihat efeknya.
Tapi ingat, mengkonsumsi ramuan ini juga harus disertakan dengan obat yang telah disarankan oleh dokter.
Menghentikan pengobatan di tengah jalan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.
Minuman alami ini menambah kemampuan pengobatan untuk mengobati diabetes.
• Kembali Terjadi Istri Antar Suami Nikah Lagi, Kini Terjadi di Bulukumba Sulawesi Selatan
8 Mitos Tentang Diabetes yang Ternyata Menyesatkan
Ada sejumlah mitos yang beredar di masyarakat mengenai penyakit diabetes, dan bahkan ada yang menyesatkan
Bahkan, banyak pula yang mempercayai informasi serta mitos-mitos yang tidak benar seputar diabetes.
Berikut ini adalah beberapa mitos keliru tentang penyakit diabetes yang perlu diluruskan, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Mitos Keliru Diabetes yang Perlu Diluruskan'
1. Diabetes diturunkan menyilang, dari ibu ke anak lelakinya, atau dari ayah ke anak perempuannya.
Punya riwayat keluarga menderita diabetes memang menaikkan resiko diabetes.
Tetapi, punya golongan darah yang sama dengan keluarga pengidap diabetes belum tentu membuat Anda otomatis terkena diabetes.
Demikian juga diabetes yang ditularkan secara menyilang hanya mitos.
Terkena diabetes atau tidak itu tergantung pola makan dan gaya hidup.
Kalau gaya hidup yang diikuti sehat, risiko diabetes dapat dihindari.
• Daftar Harga HP Xiaomi Maret 2020, Lengkap Mulai Rp 900 Ribu hingga Black Shark 2 Pro Rp 8,9 Jutaan
2. Diabetes itu penyakit orang tua
Diabetes yang diderita orang tua berlaku untuk diabetes tipe 2, karena pada umumnya dijumpai pada orang dewasa.
Tapi, kini semakin banyak anak dan remaja yang didiagnosis menderita diabetes tipe 2 terutama mereka yang mengalami kelebihan berat badan.
Diabetes bisa menimpa usia berapa saja, meski paling banyak menimpa orang berusia di atas 40 tahun.
Namun, karena perubahan gaya hidup modern yang kurang sehat membuat prevalensi penderita diabetes berusia 20 tahun atau 30 tahun.
3. Sering makan manis menyebabkan diabetes
Diabetes tipe I disebabkan faktor genetik dan masih terus diteliti pemicunya.
Sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan faktor genetik yang dipicu gaya hidup tidak sehat.
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin, yang tidak berhubungan dengan konsumsi gula.
Diet tinggi kalori, baik dari gula atau dari lemak, dapat meningkatkan berat badan yang pada akhirnya meningkatkan resiko terkena diabetes tipe 2.
• Lowongan Kerja BUMN, PT Pos Indonesia dan PT Hutama Karya Membuka Lowongan Kerja, Cek Selengkapnya
4. Penyandang diabetes harus berhenti total konsumsi gula
Jika dikonsumsi sebagai bagian dari rencana diet yang sehat atau dikombinasikan dengan olahraga, makanan dan minuman manis boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Namun, meski bukan pantangan, penderita diabetes tetap perlu membatasi makanan minuman yang manis.
Untuk menjaga glukosa darah, makanan atau minuman yang manis sebaiknya dikonsumsi setelah makanan rendah karbohidrat, itupun dibatasi.
Kemudian, jangan lupa lakukan cek gula darah untuk memonitor perubahan glukosa tubuh.
5. Diabetes bisa sembuh
Kadangkala individu mengira bahwa gula darah yang selalu stabil dan normal dalam jangka waktu lama, dianggap diabetesnya sembuh.
Padahal, gangguan fungsi pankreas sifatnya permanen dan irreversible.
Diabetes memang tidak dapat disembuhkan, namun dengan pengelolaan yang baik maka gula darah dapat dijaga tetap normal.
Gula darah yang dijaga dalam batas normal membuat penyandang diabetes tidak berbeda sama sekali dengan orang sehat, serta menjauhkan diabetisi dari resiiko komplikasi.
• VIDEO Heboh Hewan Mati Mendadak di Cibarusah Bekasi, Bangkai Ayam, Kambing dan Kucing Tergeletak
6. Obat tradisional lebih baik dari obat dokter
Beda obat tradisional dengan obat medis yang paling mencolok adalah adanya bukti penelitian klinis atau tidak.
Setiap obat modern yang beredar di pasaran telah melewati fase uji klinis.
Berbeda obat tradisional umumnya tidak mengalami fase uji klinis, sehingga belum diketahui secara ilmiah dampaknya bagi manusia.
7. Penyandang diabetes tidak perlu alat ukur khusus
Gejala seseorang yang mengalami gula darah tinggi atau hiperglikemia bisa jadi dirasakan.
Namun, justru banyak pula pasien diabetes melaporkan mereka tidak menyadari sama sekali.
Jika tidak diukur, kondisi hiperglikemia ekstrim berpotensi menimbulkan ketoasidosis yang bisa mengakibatkan koma pada pasien.
8. Pakai insulin, diabetes berarti sudah parah
Hal ini hanya berlaku untuk pasien diabetes tipe I.
Untuk penderita diabetes tipe II, biasanya dapat menjaga glukosa darah dengan menjaga pola makan dan berolahraga.
Apabila itu tidak cukup, dokter menyarankan pasien untuk mengonsumsi obat oral penurun glukosa.
Seiring waktu, tubuh pasien bertahap menghasilkan insulin lebih sedikit dan akhirnya obat-obatan tidak cukup menjaga kadar glukosa darah yang normal.
Suntikan insulin diperlukan untuk mengendalikan kadar glukosa darah ke tingkat normal.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Mengontrol Gula Darah Penderita Diabetes Pakai Olahan Daun Jambu Biji, Berikut Cara Meraciknya