Dua Maskapai Pergi, Kini Hanya Ada 9 Rute Penerbangan yang Masih Beroperasi di Bandara Kertajati

Dua Maskapai Pergi, Kini Hanya Ada 9 Rute Penerbangan yang Masih Beroperasi di Bandara Kertajati

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajadi Kabupaten Majalengka, Kamis (4/7/2019). 

TRIBUNCIREBON.COM- Dari 13 rute penerbangan yang dipindahkan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati pada Juli 2019, kini tersisa 9 rute penerbangan yang masih beroperasi.

Airport Operation and Performance Group Head PT BIJB, Agus Sugeng Widodo, mengatakan awalnya 13 rute penerbangan yang dipindahkan tersebut adalah ke Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lombok, Makassar, Medan, Pekanbaru, Surabaya, Palembang, Padang, Pontianak, dan Yogyakarta.

Namun akhirnya, penerbangan ke Yogyakarta tetap di Bandung.

Garuda Indonesia dan Citilink Pergi, Kini Bandara BIJB Kertajati Hanya Ada 2 Pelayanan Maskapai

Kemudian pada Agustus, tiga rute penerbangan pun ditiadakan seiring Garuda Indonesia dan Citilink yang menghentikan operasinya sementara di Bandara Kertajati.

Tiga rute penerbangan tersebut adalah Palembang, Padang, dan Pontianak.

Agus mengatakan 13 rute penerbangan awal tersebut memiliki 56 penerbangan atau pergerakan.

Bersiap, Bandara Kertajati BIJB Akan Layani Rute Penerbangan ke Luar Negeri dan Umrah

Sedangkan kini, dengan 9 rute yang beroperasi di Bandara Kertajati, ada sekitar 30 penerbangan atau pergerakan per harinya. Jumlah penumpang pun sekitar 2.800 sampai 3.000 per hari.

Menurut Agus, Garuda Indonesia dan Citilink menghentikan sementara operasionalnya di Bandara Kertajati sejak awal Agustus 2019. Namun demikian, sembilan rute penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati tetap dilayani Airasia dan Lion Air.

Agus mengatakan tidak mengetahui alasan dua maskapai tersebut menghentikan sementara operasional penerbangannya di Kertajati.

Agus mengatakan setelah dipindahkan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung, penerbangan dua maskapai tersebut masih normal dengan jumlah penumpang yang tidak jauh saat beroperasi di Bandung.

"Saya tidak tahu alasannya, itu keputusan perusahan tersebut sehingga kami tidak bisa campur tangan," kata Agus saat dihubungi, Senin (16/9)

Seorang Kakek Pergoki Cucunya Ditindih oleh Pria, Pria Itu Langsung Kabur Tak Jadi Setubuhi Korban

Ranti Ngaku Tak Beri Kabar ke Keluarga Karena Tak Punya Handphone Saat Bekerja Jadi TKW di Qatar

Agus pun menampik jika penerbangan dua maskapai tersebut dikatakan sepi penumpang setelah dipindahkan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung.

"Kalau ditanya apakah karena sepi penumpang, tidak juga. Karena berdasarkan data yang kami punya, jumlah penumpang saat di Bandung dan di Kertajati tak jauh beda, di Kertajati tak lebih jelek, bahkan ada rute tertentu yang malah melebihi angka pas di Bandung," katanya.

Dua maskapai tersebut, katanya, bisa kembali lagi beroperasi di Kertajati suatu saat, karena tidak dapat kembali ke Bandara Husein Sastranegara. Hal ini disebabkan pesawat jenis jet tidak bisa dioperasikan lagi di Bandung, kecuali rute luar negeri.

Untuk menambah rute penerbangan di Bandara Kertajati, katanya, pihaknya tengah mempersiapkan penerbangan luar negeri yang selalu dikejar para wisatawan dan juga pebisnis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved