Ranti Ngaku Tak Beri Kabar ke Keluarga Karena Tak Punya Handphone Saat Bekerja Jadi TKW di Qatar
Ranti Ngaku Tak Beri Kabar ke Keluarga Karena Tak Punya Handphone Saat Bekerja Jadi TKW di Qatar
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - TKW asal Desa Purwajaya Blok Bangunarja RT 11 RW 03 Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Ranti Ratnaningsih tidak memiliki sebuah telepon genggam.
Hal tersebut disampaikan Kakak Ranti, Riyanto saat dihubungi Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Senin (16/9/2019).
Disampaikan Riyanto, dirinya mempertanyakan alasan Ranti Ratnaningsih yang sebelumnya telah menjanjikan uang untuk membangun rumah tapi justru dirinya pribadi tidak memiliki sebuah telepon genggam.
"Di sana itu Ranti gak punya HP, majikannya ketat katanya waktu nelepon," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Semenjak 13 tahun lalu dikabarkan hilang, pihak keluarga baru bisa melihat dan mendengar langsung suara Ranti Ratnaningsih selama 3 jam lamanya melalui video call pada Selasa (10/6/2019) lalu.
Selepas itu hingga sekarang, pihak keluarga belum bisa kembali berkomunikasi dengan Ranti Ratnaningsih karena terkendala dengan akses komunikasi.
Oleh karenanya, disampaikan Riyandi, KBRI Qatar juga menjanjikannya sebuah gawai untuk adiknya itu agar selama dua tahun kedepan pihak keluarga masih bisa tetap berkomunikasi dengan Ranti.
• Ranti Ratnaningsih TKW Indramayu Yang Sempat Hilang Sudah Ditemukan, Kini Dia Ingin Pergi ke Jerman
Namun janji tersebut, diakui Riyandi tidak mengetahui persis kapan akan teralisasi.
"Belum tahu kapan, pihak KBRI juga belum ada kabar lagi," ucap dia.

Diketahui Ranti Ratnaningsih sekarang ini masih bekerja pada majikan yang sama saat dirinya pertama kali pergi ke Qatar, yaitu pada keluarga Barki Baddah M.M Al-Hajri dan istrinya bernama Sedra. Domisili majikannya di New Rayyan, Doha, Qatar.
Adapun dalam komunikasinya yang terakhir, Ranti Ratnaningsih juga menyatakan niatnya yang enggan pulang ke Indramayu dan memilih bekerja pada majikannya hingga 2 tahun kedepan.
Disampaikan dia, dalam waktu dua tahun itu, satu tahun di antaranya Ranti Ratnaningsih berniat mengikuti majikannya ke Jerman untuk berobat.
Menurut Riyanto, keputusan enggan pulangnya Ranti Ratnaningsih menimbulkan luka mendalam.

Pasalnya, kerinduan keluarga terhadap Ranti Ratnaningsih tidak dapat terobati hanya dengan video call saja.
"Untung ibu (Masni) kuat mas, walaupun sebenarnya dia sangat rindu," ucapnya.
Pihak keluarga, disebutkan Riyanto tetap berkeinginan agar Ranti Ratnaningsih bisa segera pulang ke Indonesia.
"Tapi apa boleh buat, KBRI sana juga sudah angkat tangan karena Ranti tidak mau pulang. Tapi dia berjanji tahun 2021 mau pulang," ujarnya.