Khutbah Jumat

Materi Khutbah Jumat 14 November 2025, Konsep Ekoteologi dalam Islam

Naskah khutbah Jumat yang bisa Anda bawakan pada hari ini, Jumat (14/11/2025).

Editor: taufik ismail
ISTIMEWA
Contoh naskah khutbah Jumat untuk tanggal 14 November 2025. 

1. Menjaga keseimbangan (attawazun), mengajarkan bahwa seluruh ciptaan Allah diletakkan dalam harmoni yang seimbang dan proporsional.

Frasa tersebut merujuk pada larangan dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 56, yang berarti janganlah membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya.

Allah telah menciptakan bumi dengan keseimbangan dan keteraturan yang sempurna, sehingga manusia sebagai khalifah (pengelola) diperintahkan untuk menjaga dan melestarikannya agar keseimbangan itu tetap terjaga dengan baik.

2. Merawat kebajikan/harmoni (al-Ihsan), sebagai khalifah, manusia memiliki tugas untuk merawat, memelihara, dan memakmurkan bumi serta memperlakukan alam dengan baik.

Dengan demikian, ekoteologi Islam bukan sekadar teori, tetapi pedoman untuk membangun kesadaran kolektif dalam menjaga bumi dan aam raya sebagai amanah Allah SWT.

3. Menjauhi kerusakan dan atau pengerusakan (al-fasad atau dlarar), tidak boleh merusak atau dirusak, La dlarara wala dlirara.

Larangan fasād (melakukan kerusakan} menjadi peringatan tegas agar manusia tidak melampaui batas dalam berhubungan denga naam sehingga menimbulkan bencana ekologis.

Kerusakan yang dilarang mencakup berbagai tindakan seperti mencemari lingkungan, menebang hutan secara liar, pemborosan sumber daya alam, pengeolaan sampah dan limbah secara sembarangan dan melakukan perbuatan yang merusak ekosistem dan kehidupan makhluk lain. Allah SWT menegaskan:

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.

4. Rahmatan Lil’alamin, sebagaimana ditegaskan Al-Quran bahwa misi paling utama ajaran baginda Rasulillah SAW adalah menghadirkan rahmah (kasih sayang) bagi seluruh alam:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Artinya: “Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.”

Menurut para ahli tafsir sebagaimana yang dikutib oleh Prof. Dr. Qurais Shihab dalam Tafsir Al Misbah, kata rahmah pada ayat tersebut setidaknya mengandung tiga pesan utama, yaitu: perlindungan, perdamaian dan memperlakukan manusia dan alam dengan penuh kasih sayang.

Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW bersabda:

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved