Perangkat Desa Ungkap Riwayat Gangguan Jiwa Terduga Pelaku yang Bacok 13 Warga di Purwakarta
Chedin, perangkat Desa Cirama Hilir, mengisahkan awal mula gangguan kejiwaan yang dialami Deni Supriyani (29)
Ringkasan Berita:
- Awal mula gangguan kejiwaan yang dialami Deni Supriyani (29), terduga pelaku pembacokan yang melukai 13 warga
- Kondisi kejiwaan Deni baru berubah sekitar lima tahun lalu setelah rumah tangganya berakhir
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNCIREBON.COM, PURWAKARTA - Chedin, perangkat Desa Cirama Hilir, mengisahkan awal mula gangguan kejiwaan yang dialami Deni Supriyani (29), terduga pelaku pembacokan yang melukai 13 warga pada Minggu (16/11/2025) sore.
"Dari kecil mah normal, enggak gangguan jiwa. Dia mulai stres gara-gara dicerai istrinya. Depresi," ungkapnya.
Chedin menyebut kondisi kejiwaan Deni baru berubah sekitar lima tahun lalu, setelah rumah tangganya berakhir.
"Sejak itu pikirannya kacau. Depresi karena cerai. Keluarga sudah berusaha bawa berobat ke RSJ Cisarua, obatnya juga rutin dikasih," ujar Chedin kepada Tribunjabar.id di RSUD Bayu Asih, Senin (17/11/2025).
Baca juga: Pria Diduga ODGJ di Purwakarta Mengamuk dan Bacok 13 Warga, 5 Luka Berat
Namun, meski sudah menjalani pengobatan, Deni kerap kambuh. Hingga Minggu (16/11) sore itu, ia tiba-tiba mengamuk dan menyerang warga yang ditemuinya di jalan menggunakan golok.
Chedin menegaskan keluarga pelaku sudah lama berupaya merawat kondisi kejiwaan Deni, termasuk memberi obat secara rutin sesuai anjuran medis.
"Keluarga sama pihak desa sudah sering membawa berobat. Obatnya juga dikasih rutin. Tapi ya itu, kadang kambuh," ujarnya.
Kapolres Purwakarta, AKBP Dewa Putu Gede Anom Danujaya, meninjau langsung para korban di RSUD Bayu Asih Purwakarta pada Minggu (16/11) malam.
Empat korban yang dirawat di RSUD Bayu Asih mengalami luka berat, sementara satu anak dirujuk ke Cianjur.
Total keseluruhan korban mencapai 13 orang, lima di antaranya luka berat.
"Di sini terdapat empat korban yang mengalami kekerasan dengan senjata golok. Alhamdulillah semua dalam kondisi sadar dan sedang ditangani," ujar Anom.
Kapolres menyebut informasi awal menunjukkan pelaku sempat berselisih paham dengan orang tuanya.
"Informasi sementara diawali cekcok dengan orang tuanya. Setelah keluar rumah, pelaku melakukan kekerasan-kekerasan kepada siapa pun yang ditemuinya," kata Anom.
Baca juga: 20 Titik Operasi Zebra 2025 di Kota Bandung, Lengkap Beserta Lokasi Penindakan dan Area Pengawasan
Golok yang digunakan untuk menyerang warga, kata dia, diduga dibawa dari rumah pelaku.
"Iya, goloknya dari rumah. Sudah kami amankan," ucap Kapolres.
Ia menyebutkan, Polres Purwakarta bersama Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Pemerintah Desa, dan Puskesmas setempat langsung membawa pelaku ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua.
"Pelaku mempunyai riwayat gangguan kesehatan jiwa. Saat ini sudah kita amankan dan sedang menjalani penanganan medis," ujar Anom.
Keempat korban yang dirawat di RSUD Bayu Asih mengalami berbagai luka serius seperti sabetan di kepala, leher, tangan, dan bahu. Sebagian masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan seperti rontgen dan observasi pembuluh darah.
Satu korban anak mengalami luka cukup parah dan harus ditangani di RSUD Cianjur.(*)
| Pria Diduga ODGJ di Purwakarta Mengamuk dan Bacok 13 Warga, 5 Luka Berat |
|
|---|
| Pengakuan Pria di Cipacing Sumedang Setelah Habisi Nyawa Kakak Iparnya, Tidak Kabur |
|
|---|
| Jalan Lingkar Timur Kuningan Rawan Kecelakaan, Polisi Ungkap Datanya |
|
|---|
| Jalan Lingkar Timur Kuningan Tengah Jadi Sorotan, Dishub: Hati-hati Rawan Kecelakaan |
|
|---|
| Kasus Dugaan Korupsi Jalan Lingkar Timur Kuningan, Polisi : Masih Ada Potensi Tersangka Baru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/Korban-bacok-yang-diduga-dilakukan-oleh-ODGJ-di-Desa-Cimara-Hilir-Kecamatan-ManiisS.jpg)