Tebing di Muktisari Ciamis Longsor, Saluran Air Tertutup Material Tanah dan Batu

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis, menyebabkan tebing di Dusun Buniasih, Desa Muktisari longsor

ISTIMEWA
LONGSOR DI CIAMIS - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, sejak Jumat (7/11/2025) sore, menyebabkan tebing di Dusun Buniasih RT 03 RW 12, Desa Muktisari, longsor 
Ringkasan Berita:
  • Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis, menyebabkan tebing di Dusun Buniasih, Desa Muktisari longsor
  • Material tanah dan batu menutup saluran air yang mengalir ke daerah Nangka Sarang
  • Pemerintah daerah pun terus mengingatkan warga agar waspada terhadap potensi bencana serupa
 

 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini


TRIBUNCIREBON.COM, CIAMIS– Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, sejak Jumat (7/11/2025) sore, menyebabkan tebing di Dusun Buniasih RT 03 RW 12, Desa Muktisari, longsor.


Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 19.40 WIB dan sempat membuat warga sekitar panik karena suara gemuruh dari arah tebing.


Menurut laporan dari Kasi Pemerintahan Desa Muktisari, Anang Mulyana, hujan sudah mulai turun sejak pukul 16.00 WIB dengan intensitas tinggi. 

Baca juga: Diduga Terpeleset, Lansia Asal Lakbok Ciamis Ditemukan Tewas di Kolam


Sekitar tiga jam kemudian, tebing dengan panjang sekitar 10 meter dan tinggi 7 meter tiba-tiba ambrol terbawa air hujan. 


Material tanah dan batu menutup saluran air yang mengalir ke daerah Nangka Sarang.


“Begitu hujan deras turun terus-menerus, tanah di bagian tebing mulai labil. Sekitar jam setengah delapan malam, tiba-tiba terdengar suara seperti gemuruh. Ternyata tebingnya sudah ambruk,” ungkap Anang saat dihubungi, Sabtu (8/11/2025).


Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun dampak material cukup terasa. 


Saluran air utama warga tertutup sementara akibat timbunan tanah, lumpur dan batu.


 Pemerintah desa memperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp75 juta, termasuk potensi kerusakan pada lahan sekitar dan infrastruktur saluran air.


Setelah kejadian, warga bersama perangkat desa langsung bergerak melakukan pembersihan secara gotong royong. 


Mereka menggunakan alat seadanya untuk menyingkirkan material longsoran agar air bisa kembali mengalir.


"Kami bersama masyarakat langsung turun malam itu juga. Sekarang sedang dilanjutkan pembersihan. Untuk penanganan awal, kami membutuhkan karung-karung untuk menahan tanah agar tidak longsor lagi,” tambah Anang.

Baca juga: Polresta Cirebon Perbanyak Patroli Pascaledakan di SMAN 72 Jakarta


Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, membenarkan laporan tersebut. 


Ia menyampaikan bahwa tim BPBD telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk memastikan situasi aman serta menyiapkan langkah antisipasi jika terjadi longsor susulan.


“Kondisi tanah di beberapa titik di wilayah Cipaku memang cukup labil, apalagi saat curah hujan tinggi. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di sekitar tebing atau bantaran sungai,” ujar Ani.


Hingga Sabtu pagi, pembersihan material longsor masih berlangsung. 


Pemerintah desa bersama warga berharap penanganan segera rampung agar saluran air dapat berfungsi kembali seperti semula.


Peristiwa ini menambah daftar bencana hidrometeorologi yang terjadi di Ciamis dalam sepekan terakhir, menyusul hujan deras yang hampir merata di wilayah selatan Kabupaten Ciamis


Pemerintah daerah pun terus mengingatkan warga agar waspada terhadap potensi bencana serupa, terutama di wilayah dengan kontur tanah curam dan mudah tergerus air.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved