Guru Diduga Lecehkan Murid

Lima Korban Pelecehan oleh Oknum Guru di Cirebon Akhirnya Lapor Polisi, Ini Kata KPAID

Pihak KPAID Kabupaten Cirebon melakukan pendampingan terhadap para korban pelecehan seksual guru.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
FIFI SOFIYAH - Ketua KPAID Kabupaten Cirebon, Fifi Sofiyah, di Polresta Cirebon, Selasa (16/9/2025). 

Kasus ini mencuat setelah seorang anak mengaku kepada orang tuanya mengenai perlakuan sang guru.

Oknum guru tersebut diketahui mengajar di salah satu SD di Desa Setu Kulon, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.

T (43), salah satu orang tua korban, mengaku awalnya tidak mengetahui peristiwa itu hingga diceritakan oleh wali murid lain. 

"Awalnya saya enggak tahu. Ada orang tua murid yang cerita, lalu saya konfirmasi ke anak saya. Ternyata anak saya mengakui,” jelasnya.

Menurut T, anaknya dilecehkan saat tidak ikut salat berjemaah karena tidak membawa mukena dan menunggu di kelas. 

"Ketika anak saya mau pergi, tangannya dipegang, lalu area intimnya juga dipegang sama si pelaku. Waktu itu anak saya nangis dan agak syok juga,” ucapnya.

Ia menegaskan harapannya agar pelaku tidak lagi dibiarkan mengajar. 

"Harapan saya, pelaku jangan lagi mengajar di situ. Kalau dibiarkan, khawatir bisa terjadi lebih parah. Pendidik itu harus kasih teladan baik, bukan malah begini,” kata T.

“Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak, bukan sebaliknya. Jangan kasih contoh diputar-putar seolah sayang tapi caranya salah. Sayang kok sampai megang area intim anak. Itu sudah nggak benar,” tegasnya.

Kasus ini kini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Polresta Cirebon.

Baca juga: Polisi Sebut Sudah Ada Lebih dari 3 Korban Pelecehan di Weru Cirebon, Belum Ada Orang Tua yang Lapor

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved