Laporan Kontributor Adim Mubaroq
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Momentum Hari Jadi ke-535 Majalengka tak hanya dirayakan dengan semarak, tapi juga ditandai dengan gerakan sosial penuh makna.
Pada Sabtu (7/6/2025) sore, Bupati Majalengka, Eman Suherman memimpin penyaluran infak dan sedekah kolektif kepada warga kurang mampu di seluruh kecamatan, sekaligus meluncurkan Kampung Zakat di Desa Heubeulisuk, Kecamatan Maja.
Tak seperti perayaan ulang tahun yang biasanya diisi hura-hura, Pemkab Majalengka justru memilih jalan keberkahan.
Infak dan sedekah yang dikumpulkan selama peringatan Hari Jadi disalurkan langsung ke masyarakat yang membutuhkan—tanpa potong kompas dan tanpa simbolik semata.
“Hari ini di seluruh kecamatan harus tersalurkan semua. Saya minta pendistribusian infak dan sedekah ini menyentuh langsung masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” kata Eman di lokasi.
Baca juga: Derap Langkah dan Denting Sejarah Menggema: Majalengka Rayakan Hari Jadi ke-535
Dalam kesempatan yang sama, Eman meresmikan 'Kampung Zakat' di Desa Heubeulisuk—sebuah desa yang telah lima tahun membuktikan bahwa solidaritas warga bisa menjadi kekuatan perubahan.
Desa ini berhasil menghimpun hingga Rp400 juta dari sumbangan sukarela warganya. Semua dikelola secara transparan, didistribusikan kepada jompo, yatim piatu, dan fakir miskin tanpa pamrih.
“Saya bahagia dan terharu. Bahagia karena masyarakatnya peduli, terharu karena ternyata gerakan ini sudah dimulai sebelum program infak Hari Jadi kita canangkan,” ujarnya.
Keberhasilan Desa Heubeulisuk menurut Eman tak lahir dalam semalam. Kuwu desa itu butuh lima tahun membangun kepercayaan.
Baca juga: Indonesia Open 2025, Sabar/Reza ke Final Usai Kalahkan Ganda Malaysia, Bisa All Indonesian Final
Di awal, ada saja suara sumbang yang mengira dana tersebut untuk kepentingan pemerintah desa. Tapi seiring waktu, manfaat program ini berbicara lebih keras dari tudingan.
“Sekarang sudah terkumpul ratusan juta. Semuanya dari infak dan sedekah. Warganya bahagia karena program ini nyata terasa manfaatnya,” jelas Eman.
Eman juga menegaskan bahwa tak ada paksaan dalam pengumpulan infak dan sedekah ini. Ia bahkan membantah keras tudingan bahwa dana tersebut dipakai untuk seremoni Hari Jadi.
“Saya difitnah, dibilang minta uang dari masyarakat untuk ulang tahun Majalengka. Padahal ini murni untuk warga miskin, tidak ada sepeser pun untuk kegiatan seremonial,” tegasnya.
Peluncuran 'Kampung Zakat' ini juga dirangkai dengan penyaluran bantuan tunai dan bahan pangan seperti beras kepada masyarakat setempat.