Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Proses pencarian korban longsor di kawasan tambang Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, kembali dilanjutkan pada hari ketiga, Minggu (1/6/2025) pagi.
Dalam pencarian tersebut, tiga ekor anjing pelacak (K-9) milik Polda Jawa Barat berhasil mengendus enam titik yang diduga menjadi lokasi jenazah korban tertimbun longsor.
Kepala Unit Satwa Direktorat Samapta Polda Jabar, IPDA Dindin menyampaikan, anjing pelacak disebar ke tiga sektor berbeda, yaitu bagian barat, tengah dan timur dari area longsoran.
“Sterilisasi diawal dilakukan dengan K-9 pada pagi tadi."
"Ditemukan tiga hingga enam titik, yang lokasinya saling berdekatan,” ujar Dindin kepada wartawan di lokasi, Minggu (1/6/2025).
Baca juga: Selain Hukuman 15 Tahun Penjara, Tersangka Kasus Longsor Gunung Kuda Bisa Didenda Rp 15 Miliar
Ia menuturkan, teknik pencarian hari ketiga ini memang didahului oleh tim K-9 yang bertugas melakukan pemetaan awal untuk mendeteksi titik-titik yang dicurigai.
“Dalam waktu sekitar 60–90 menit, tim K-9 melaporkan terdapat tiga hingga enam titik yang dicurigai."
"Keenam titik ini berada tak jauh dari lokasi ditemukannya tiga jasad kemarin sore,” ucapnya.
Menurutnya, pencarian menggunakan K-9 cukup efektif karena kemampuan penciuman yang tajam bisa mendeteksi letak jenazah.
Salah satu jenazah yang ditemukan pada hari ketiga adalah Nalo Sanjaya (53), warga Desa Kedongdong Kidul, Kecamatan Dukupuntang.
Baca juga: Satu Jenazah Kembali Ditemukan, Ini Daftar 7 Korban Longsor Gunung Kuda yang Belum Ditemukan
Jenazah ditemukan di sektor barat bawah, di balik bongkahan batu besar.
“Alhamdulillah, kita (Tim SAR) pada pukul 10.41 WIB tadi telah menemukan satu lagi jenazah atas nama Nalo Sanjaya (53),” jelas Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, usai proses evakuasi.
Yusron mengatakan bahwa titik penemuan jenazah ini menguatkan dugaan bahwa para pekerja tambang sempat berlindung di balik batu besar saat longsor terjadi.
“Kalau kita lihat polanya, kurang lebih ada satu jenazah ditemukan di satu titik, kemungkinan besar rekan-rekannya juga ada di situ."