Longsor di Gunung Kuda Cirebon

Isak Tangis Iringi Doa Lintas Agama di Lokasi Longsor Gunung Kuda: 'Anaknya Nurhakiman Nangis Terus'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOA BERSAMA - Isak tangis keluarga korban mewarnai prosesi doa bersama lintas agama yang digelar di lokasi bencana longsor Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kabupaten Cirebon, Rabu (4/6/2025) pagi

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Isak tangis keluarga korban mewarnai prosesi doa bersama lintas agama yang digelar di lokasi bencana longsor Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kabupaten Cirebon, Rabu (4/6/2025) pagi.


Doa bersama ini diprakarsai oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon, TNI, Polri dan tim gabungan SAR, serta dihadiri keluarga korban yang hingga hari keenam pencarian masih belum ditemukan.


Acara berlangsung khidmat di bawah tenda dapur umum milik BPBD Kabupaten Cirebon yang mampu menampung ratusan orang.


Terlihat hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Kapolresta Cirebon, perwakilan Basarnas, unsur pemerintah daerah, serta lima tokoh lintas agama yang memimpin doa bersama.

Baca juga: Ayah Tidur di Sana, Dek, Kisah Istri Korban Longsor Gunung Kuda dan Anak yang Masih Cari Ayahnya


Tangis keluarga pecah saat doa-doa dipanjatkan untuk para korban yang masih hilang.


Salah satunya adalah Maskana, keluarga dari Nurhakiman, salah seorang korban yang belum ditemukan.


"Ya, saya keluarga dari korban atas nama Nurhakiman."


"Saya datang ke sini ikut doa bersama lintas agama, berharap agar Nurhakiman cepat ketemu," ujar Maskana saat diwawancarai usai acara, Rabu (4/6/2025). 


Maskana mengungkapkan, bahwa keluarga masih sangat terpukul.


Istri Nurhakiman bahkan sempat pingsan saat diberi kabar pertama kali.


Anak-anak korban, terutama yang bungsu, kerap menangis dan mengalami trauma berat.


"Soalnya itu anaknya nangis terus, anaknya juga suka pingsan. Nurhakiman ini sehari-hari kerjanya nyari batu, sudah hampir 25 tahun. Dia tulang punggung keluarga," ucapnya.


Maskana mengatakan, pihak keluarga sudah berupaya semaksimal mungkin, termasuk mencari bantuan dari orang pintar untuk menemukan jasad Nurhakiman.

Baca juga: Perhutani Majalengka Dukung Penertiban Aktivitas Tambang di Kawasan Hutan


"Apapun dilakukan, tapi sampai sekarang belum ketemu. Hari pertama saya sempat cari ke lokasi, bukan panik lagi, sampai saya ngasih tahunya nggak tega. Istrinya langsung nangis dan langsung pingsan. Sampai sekarang masih trauma," jelas dia.

Halaman
12

Berita Terkini