Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Jajaran Polres Majalengka tampaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mencegah penyelundupan narkoba.

Terutama melalui Tol Cisumdawu yang resmi beroperasi sejak beberapa bulan lalu, dan BIJB Kertajati yang bakal beroperasi penuh mulai Oktober 2023.

Wakapolres Majalengka, Kompol Bayu Purdantono, mengakui, kehadiran dua infrastruktur transportasi itu berpotensi menjadi jalur peredaran gelap narkoba.

Baca juga: Upaya Polisi di Cirebon Kota dalam Pencegahan Narkoba di Kelurahan Kalijaga 

Karenanya, pihaknya menyiapkan sejumlah langkah untuk mencegah peredaran gelap barang haram tersebut di wilayah Kabupaten Majalengka.

"Kami akan memperketat pengamanan di Tol Cisumdawu, dan BIJB Kertajati," kata Bayu Purdantono saat ditemui di Mapolres Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Senin (11/9/2023).

Sebab, menurut dia, kehadiran Tol Cisumdawu dan BIJB Kertajati memudahkan akses dari dan ke Majalengka, termasuk bagi pengedar narkoba.

Ia mengatakan, pengetatan pengamanan di dua akses transportasi itu bertujuan untuk mempersempit pergerakan para pengedar yang menggunakannya sebagai jalur peredaran narkoba.

Hal tersebut untuk mengawasi mobilitas masyarakat yang menggunakan dua akses transportasi yang menjadi pintu masuk Kabupaten Majalengka dari daerah lain.

"Tol Cisumdawu dan BIJB Kertajati ini menjadi pintu masuk Majalengka, sehingga kami akan memperketat pengamanannya," ujar Bayu Purdantono.

Baca juga: Polres Majalengka Ringkus 3 Pengedar Narkoba dan Obat Keras Terbatas, Pelaku Bukan Warga Majalengka

Bayu menyampaikan, pengawasan itu untuk memudahkan penindakan masyarakat yang mencurigakan saat melintasi Tol Cisumdawu dan BIJB Kertajati.

Pihaknya berjanji bakal mendindak tegas setiap pengedar yang terbukti menyelundupkan narkoba yang terjaring pengawasan petugas di dua infrastruktur tersebut.

"Tentunya, kami akan mengambil tindakan tegas apabila mendapati orang yang mencurigakan, khususnya para pengedar narkoba," kata Bayu Purdantono.