Awal Candi Sambimaya di Indramayu dari Bisikan Jin Biksu, Kini Didatangi Guru Besar Arkeologi UI 

Penulis: Handhika Rahman
Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Agus Aris Munandar saat mengunjungi lokasi dugaan Candi Sambimaya di Blok Dingkel Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Candi Sambimaya di Kabupaten Indramayu bakal menjadi temuan besar di tanah Jawa khususnya di Jawa Barat.

Guru Besar Arkeologi Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Agus Aris Munandar pun mengunjungi langsung lokasi candi yang berada di Blok Dingkel Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu tersebut.

Menurutnya, temuan objek diduga cagar budaya (ODCB) berupa candi ini merupakan sisa-sisa peradaban kuno yang pernah ada di Indramayu pada zaman dahulu.

"Kemungkinan besar sisa-sisa Percandian Sambimaya adalah bukti pencapaian peradaban kuno di Indramayu telah berkembang sejak awal masa Klasik di Tanah Jawa," ujar dia, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Arkeolog Ungkap Fakta Lain di Lokasi Dugaan Candi Sambimaya, Temukan Susunan Bata Dutch Bond

Baca juga: Arkeolog Pastikan Ada Banyak Bangunan Berbeda di Lokasi Dugaan Candi Sambimaya Indramayu

Dalam kunjungannya, Guru Besar Arkeologi UI ini sengaja datang sekaligus pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Indramayu.

Ia kemudian melihat dan meninjau langsung lokasi candi secara arkeologi bersama dengan Forum Indramayu Study (FIS). 

Sementara itu, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Indramayu, Dedy S Musashi berharap ODCB berupa Candi Sambimaya bisa secepatnya terungkap.

Progres terakhir dalam penelitian candi tersebut diketahui sudah ditemukannya sejumlah penemuan penting.

Di antaranya temuan berupa fragmen keramik yang dinilai asing, dua struktur bangunan berukuran besar berikut anak tangganya, temuan pecahan gerabah lokal bercorak gores dan fragmen tulang bovidae jenis sapi atau kerbau, hingga mainan anak-anak zaman dahulu.

"Ini menunjukkan kuat dugaan ada peradaban di zaman dahulu," ujar dia.

Hanya saja, kata Dedy S Musashi, progres penelitian ODCB Candi Sambimaya untuk tahun ini sementara dihentikan dahulu.

Hal ini karena adanya perubahan organisasi baru terkait penelian arkeologi di pemerintah pusat.

Untuk saat ini, kegiatan arkeologi dibidangi langsung oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Untuk penelitian Candi Sambimaya kewenangannya akan dilakukan langsung oleh BRIN melalui Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB)," ujar dia.

Halaman
123

Berita Terkini