Lokasi kritisnya tanggul ini tepatnya berada di Blok Sukagumiwang Utara Desa/Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu.
Camat Sukagumiwang, Budi Setiawan mengatakan, ada sebanyak 100 rumah warga yang terancam akibat fenomena ini.
Satu di antaranya berada persis di bibir tanggul.
"Memang kondisinya ini sudah sangat mengkhawatirkan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di ruangannya, Jumat (20/8/2021) sore.
Budi Setiawan menjelaskan, dari rumah warga tersebut, bahkan hanya menyisakan sekitar 1 meter saja dari lokasi amblesnya tanah.
Kendati demikian, ia memastikan belum ada bagian rumah warga yang rusak akibat fenomena ini. Warga pun belum ada yang memutuskan untuk mengungsi.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah kecamatan sudah meninjau langsung lokasi tanggul kritis tersebut untuk kemudian dilaporkan ke Bupati Indramayu.
Selain itu, pihaknya juga meneruskan laporan ke BPBD Kabupaten Indramayu dan BBWS Cimanuk-Cisanggarung untuk dilakukan upaya penanganan segera.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada apabila debit Sungai Cimanuk naik, apalagi sebentar lagi masuk musim penghujan," ujar dia.
Seperti diketahui, titik tanggul Sungai Cimanuk yang mengalami ambles tanah ini ada sepanjang 40-60 meter.
Sekarang, kedalamannya sudah sekitar 2 meter.
Sedangkan, titik tanggul yang longsor dan hilang ada sepanjang 300 meter.
Pantauan Tribuncirebon.com, pada titik itu kini menyerupai tebing yang curam karena hilangnya permukaan tanah.
Diberitakan sebelumnya, tanggul Sungai Cimanuk Indramayu longsor hingga menyerupai tebing curam.
Di titik lain, tanah tanggul tersebut juga ambles, sampai dengan saat ini amblesnya tanah sudah sedalam kurang lebih 2 meter.