Pemkab Fokus Basmi Hama Tikus, Anggota DPRD Indramayu Ingatkan Soal Sebaran Ular yang Dilepas Bupati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ULAR DILEPAS KE SAWAH - Anggota DPRD Indramayu, Edi Fauzi saat meninjau areal persawahan di wilayah Kecamatan Anjatan, Indramayu, Selasa (19/8/2025). Edi buka suara soal ular yang dilepas Lucky Hakim ke sawah

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pemkab Indramayu saat ini tengah fokus untuk membasmi hama tikus yang meresahkan petani.

Bupati Indramayu, Lucky Hakim sendiri membuat gebrakan unik dengan melepas ular, burung hantu, hingga biawak ke sawah.

Program itu ia beri nama “Ular Sahabat Tani”, hewan-hewan tersebut dilepaskan untuk menjadi predator alami guna memangsa tikus-tikus.

Ular-ular ini di antaranya sudah disebar di wilayah Kecamatan Widasari dan Juntinyuat.

Baca juga: Kata Petani Soal Ribuan Ular yang Dilepaskan Bupati Lucky Hakim di Sawah Indramayu

Anggota DPRD Indramayu, Edi Fauzi melangsung mengapresiasi program unik Lucky Hakim tersebut, Tapi ia juga mengingatkan bahwa program tersebut belum terlaksana secara merata di Indramayu.

Banyak petani di beberapa wilayah lain di Indramayu yang hingga saat ini masih dibuat pusing oleh hama tikus tersebut.

"Saya tanya kan ke perwakilan kelompok tani, malah belum tahu tuh Bupati Lucky sedang melepaskan ular-ular ke sawah atau mungkin ini belum berjalan sampai ke Kecamatan Anjatan,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (19/8/2025).

Edi meminta agar program baik ini jangan hanya dijadikan sebagai simbolik saja, tapi harus juga dilaksanakan di setiap desa di Indramayu.

Mengingat, serangan hama tikus ini terjadi merata nyaris di seluruh areal sawah di berbagai wilayah di Indramayu.

Beragam cara pun sebenarnya sudah dilakukan petani untuk membasmi tikus ini, misalnya gropyokan tikus, menggunakan racun, hingga cara yang berbahaya seperti pakai aliran listrik.

Kendati demikian, serangan tikus tetap ada karena populasinya yang sangat banyak.

Edi pun mendorong Lucky Hakim bisa menginstruksikan para kepala desa agar mau mengoptimalkan penggunaan Dana Desa 20 persen untuk ketahanan pangan dan membasmi hama.

“Jangan sampai niat baik Bupati Lucky Hakim ini malah tidak didukung oleh kuwu dan stakeholder terkait, sehingga harus ada dukungan semua pihak untuk mengurai dan menuntaskan masalah ketahanan pangan,” ujar dia.

Baca juga: Tukang Las di Cirebon Protes Tagihan PBB Naik Drastis: Rumah Saya Dihargai Rp 1,2 Miliar

Tidak hanya itu, Edi juga mendorong untuk dilakukannya sosialisasi yang masif kepada para petani soal pelepasan ular tersebut.

Petani menurutnya, tidak bisa disamakan dengan masyarakat perkotaan dalam mengakses informasi karena mereka tak aktif di media sosial.

Sehingga sosialisasi pun harus gencar dilakukan lewat dinas, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, gapoktan, hingga kelompok tani.

“Mereka harus diedukasi bahwa ular yang dilepas ini tidak berbisa,” ujarnya. 

 

Berita Terkini