Galian Tanah Ilegal di Majalengka Resahkan Warga, Tak Ada Izin Malah Ngerusak Lingkungan

Penulis: Eki Yulianto
Editor: Mumu Mujahidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masyarakat dari Kelurahan Cijati, Kecamatan/Kabupaten Majalengka memprotes terkait adanya aktivitas galian tanah yang ilegal dan tanpa izin terlebih dahulu ke masyarakat sekitar.

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Galian tanah ilegal di Kelurahan Cijati, Kecamatan/Kabupaten Majalengka meresahkan warga.

Pasalnya, selain tidak ada koordinasi dengan masyarakat sekitar, galian tanah merah itu membuat jalanan kotor dan pepohonan sudah habis ditebang.

Salah satu warga asal Kelurahan Cijati, Dani Ramdani mengatakan sudah 15 hari terakhir aktivitas galian itu telah beroperasi.

Namun, hingga saat ini belum ada koordinasi dan izin kepada masyarakat sekitar yang mana merasa terganggu.

Baca juga: Hati-hati Ini 4 Penyebab Kematian Pada Penderita Diabetes yang Perlu Anda Waspadai

Baca juga: Ririe Fairus Skakmat Ayah Nissa Sabyan yang Bantah Anaknya Jadi Selingkuhan Ayus Sabyan, Ini Katanya

"Sampai saat ini, di Kabupaten Majalengka hanya ada 1 Izin Usaha Pertambangan (IUP), yaitu titik koordinatnya di Waringin, Palasah. Oleh karena itu, dipastikan ini ilegal.

Galian ilegal ini juga, mengakibatkan kerusakan lingkungan, jalan kotor dan pepohonan juga sudah ditebang," ujar Dani saat ditemui di lokasi proyek bersama puluhan warga lainnya yang protes, Jumat (5/3/2021).

Sejatinya, jelas dia, proyek penggalian tanah ini tidak dipermasalahkan.

Namun, harus ada koordinasi izin kepada masyarakat sekitar.

"Oleh karena itu, sebagai warga pribumi Kelurahan Cijati menyampaikan bahwa silakan kalau memang mau ada aktivitas penambangan di sini, tetapi perizinannya di tempuh dahulu sesuai prosedur yang berlaku," jelas dia.

Selain itu, pihaknya berharap ada pemberdayaan masyarakat sekitar terkait proyek tersebut.

Jangan sampai masyarakat pribumi hanya menjadi penonton.

"Minimal ada koordinasi dengan warga sekitar dan Pemerintahan daerah. Sehingga, bisa juga ke depan ada keterlibatan warga sekitar di proyek tersebut, memberdayakan lah bahasanya,"

"Jangan sampai ada pekerjaan di wilayah Kelurahan Cijati, tetapi warga hanya bisa melihat," lanjutnya.

Oleh karena itu, ia memohon bagi pengelola proyek tersebut agar memperhatikan apa yang telah disampaikan masyarakat.

Halaman
12

Berita Terkini