TKW Meninggal di Mesir

BREAKING NEWS - TKW Asal Indramayu Ditemukan Meninggal di WC Rumah Majikannya di Mesir

Penulis: Handhika Rahman
Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih saat menunjukan foto Suniah (50), TKW asal Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Rabu (20/1/2021)

Keluarga di Indramayu mengaku kebingungan untuk memulangkan jenazahnya ke Indonesia, karena disebutkannya KBRI minta uang.

Keluarga mendapat kabar bahwa konsuler kedutaan besar republik indonesia ( KBRI) di Mesir meminta sejumlah uang dalam nominal besar untuk biaya pemulangan jenazah.

KTP-el Suniah (50), TKW asal Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Foto diambil Rabu (20/1/2021). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Terlebih, Suniah sendiri diketahui merupakan TKW yang diberangkatkan secara ilegal pada sekitar tahun 2018 lalu.

"Katanya itu kalau ingin jenazah dipulangkan ke tanah air harus menyiapkan uang dalam jumlah besar, pihak kedutaan di sana yang bilang saat mengabari kakak saya meninggal," ujar adik Suniah, Kasman (48) kepada Tribuncirebon.com, Rabu (20/1/2021).

Kasman melanjutkan, selain meminta uang dengan nominal besar, konsuler tersebut juga menyampaikan, untuk proses pemulangan jenazah kemungkin akan memakan waktu yang lama.

Yakni, sekitar 1-2 bulan dengan alasan pandemi Covid-19.

Baca juga: Pencuri Lihat Ada Anak Kecil di Mobil yang Dia Curi, Pelaku Langsung Marahi Ibu-ibu Pemilik Mobil

Baca juga: Anak-anak Korban Banjir Longsor di Puncak Alami Syok, Dinsos Bikin Tenda Ini Khusus untuk Mereka

"Sampai sekarang kami dari pihak keluarga belum memutuskan harus bagaimana, masih mau berembuk dulu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi mengaku menyesalkan adanya permintaan uang tersebut.

Pemerintah desa pun, diakui dia, sama seperti pihak keluarga diberi kabar soal biaya yang harus disiapkan oleh pihak konsuler di Mesir.

"Cuma sedikit yang kami pertanyakan kepada konsuler yang ada di Mesir, kenapa masyarakat kami itu seakan-akan ditakut-takuti untuk pemulangan jenazah ini, karena kalau ingin dipulangkan harus bayar Rp 170 juta," ujar dia.

Nominal tersebut disebutkan, Asyriqin Syarif Wahadi, tidak masuk akal. 

Bahkan seharusnya, pihak keluarga tidak dibebani biaya sepeser pun untuk pemulangan jenazah.

Negara seharusnya bertanggung jawab penuh dan harus hadir melindungi warga negaranya dengan mengedepankan sisi kemanusiaan.

Baca juga: Sidang Gugatan Rumah TKW Majalengka Digelar, Mantan Suami: Saya Tak Pernah Tanda Tangan Jual Rumah

Baca juga: Banyak Suami di Indramayu Ceraikan Istri Gak Kuat Ditinggal Jadi TKW, Alasannya Kebutuhan Biologis

Dalam hal ini, pemerintah desa, disampaikan Asyriqin Syarif Wahadi, masih mengupayakan agar jenazah bisa dipulangkan tanpa keluarga harus mengeluarkan biaya sepeser pun.

"Jadi kami berharap kepada pemerintah mohon memberikan kebijakan yang lebih baik untuk warga kami," ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini