Covid 19 di Jabar

MENGEJUTKAN, 3.209 Warga Jabar Terindikasi Positif Covid Hasil Rapid Test, Segera Dites Melalui PCR

Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas petugas Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat saat mengambil sampel dahak dan lendir tenggorokan hidung (swab test) anggota Klaster GBI Lembang, di Kota Bandung, Minggu (29/3/20).

Sekretaris sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Daud Achmad, mengatakan dalam tiga hari terakhir memang Jawa Barat mengalami peningkatan jumlah kasus positif. Angka penambahan kasus positif pada 20 Mei mencapai 176 orang dan pada 21 Mei bertambah 86 orang.

Lonjakan angka pasien positif di Jabar ini, katanya, disebabkan sejumlah faktor, di antaranya yang sempat terjadi beberapa pekan lalu saat jumlah penambahan kasus pasien positif harian meroket sampai 192 kasus dalam sehari.

"Kemarin ada kenaikan yang cukup signifikan angka positifnya. Setelah dicari informasi, kenaikan itu karena delay dari data 15 Maret yang belum diumumkan oleh pusat. Kemudian ada pelimpahan dari DKI, dirawat di DKI tapi ternyata KTP-nya Bekasi atau Bodebek. Sama halnya terjadi pada awal bulan Mei. Dari nol kasus naik jadi 192. Ini juga sama kejadiannya seperti itu," katanya di Gedung Sate, Jumat (22/5).

• Pemkot Bandung Segel Yogya Antapani, Yogya Katamso, dan Riau Junction, Toko itu Ngeyel Jual Pakaian

• Tak Patuhi Aturan PSBB, Toko Ria Busana Ditutup Paksa Petugas Gabungan Kuningan

• Hasil Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1441 H Jatuh Pada Minggu 24 Mei 2002

Daud mengatakan sementara jumlah ODP di Jabar yang masih dipantau berjumlah 6.430 orang dan PDP yang masih dalam proses pengawasan berjumlah 2.428 pasien.

Menjelang Idulfitri 1441 H, Daud pun mengatakan bahwa Polda Jabar dan Kodam III/Siliwangi telah memperketat penjagaan di sejumlah titik demi menghindari terjadinya arus mudik. Hal ini untuk terus menekan penyebaran Covid-19 di Jabar.

"Dalam menanggulangi pandemi ini diperlukan komitmen dan kedisiplinan bersama. Kami berharap kepada seluruh masyarakat Jawa Barat, patuhilah aturan- aturan yang dikeluarkan bupati atau wali kota pada PSBB proporsional ini," ucap Daud. (Sam)

Nyaris 1.000 Per Hari

Sehari sebelumnya, terjadi lonjakan penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 973 orang sehingga totalnya menjadi 20.162 per Kamis (21/5) pukul 12.00 WIB.

Tidak seperti biasanya, penyumbang angka pasien positif terbesar kali ini bukannya DKI Jakarta, melainkan Jawa Timur dengan penambahan 502 pasien dan Jawa Barat dengan penambahan 86 pasien. Sedangkan DKI Jakarta hanya bertambah 65 pasien.

“Hari ini meningkat 973 orang. Peningkatan ini luar biasa dan peningkatan inilah yang tertinggi,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (21/5).

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas, secara kumulatif lima provinsi angka kasus positif terbanyak adalah Provinsi DKI Jakarta dengan total kasus 6.301, disusul Jawa Timur sebanyak 2.998, Jawa Barat 1.962, Jawa Tengah 1.217, Sulawesi Selatan 1.135, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 20.162 orang.

Kemudian untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta tertinggi yakni 1.458 kemudian Jawa Barat 422, Jawa Timur sebanyak 403, Sulawesi Selatan 398, Bali 280, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 4.838 orang.

Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 18 kasus, Bali 374 kasus, Banten 753 kasus, Bangka Belitung 36 kasus, Bengkulu 69 kasus, Yogyakarta 215 kasus.

• Kania Dewi, Pemeran Intan Preman Pensiun 4 Bocorkan Adegan di Ranjang Bersama Willy, Warganet Kepo

• Marga Latuconsina Semakin Panas Dibicarakan, Budayawan Maluku: Jangan Main-main, Itu Keturunan Raja!

• Ruswan Latuconsina Ngotot Mau Polisikan Andre Taulany dan Rina Nose: Enggak Ada yang Hubungi Kita

Selanjutnya di Jambi 89 kasus, Kalimantan Barat 133 kasus, Kalimantan Timur 266 kasus, Kalimantan Tengah 254 kasus, Kalimantan Selatan 557 kasus, dan Kalimantan Utara 162 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 140 kasus, Nusa Tenggara Barat 410 kasus, Sumatera Selatan 674 kasus, Sumatera Barat 436 kasus, Sulawesi Utara 180 kasus, Sumatera Utara 273 kasus, dan Sulawesi Tenggara 202 kasus.

Halaman
123

Berita Terkini