Air Sumur Keruh dan Bau, Keluhan Warga Argasunya Cirebon Akhirnya Didengar! Ini Janji Pemkot

Warga sudah lama terganggu dengan bau dari TPA Kopi Luhur. Air sumur mereka pun bau.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
AUDIENSI - Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati saat audiensi dengan warga RT 1/7 Sumurwuni, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon soal keluhan bertahun-tahun menghirup bau menyengat dari TPA Kopi Luhur dan bertahan hidup dengan air sumur yang keruh serta berbau 

“Alhamdulillah kita sudah audiensi dengan warga Argasunya, terutama RT 1 yang terdampak limbah TPA Kopi Luhur."

"Pemerintah hadir memberikan solusi."

“DLH akan memprioritaskan program penyediaan air bersih, seperti sumur bor beserta torennya dan pengiriman air bersih dari PDAM."

"Fogging dari Dinas Kesehatan juga segera dilakukan,” kata Farida.

Masalah ini mencuat setelah aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh belasan mahasiswa Universitas 17 Agustus (Untag) Cirebon, Kamis (17/7/2025).

Mereka tergabung dalam Aliansi Gugatan Rakyat Cirebon dan menggelar aksi dari Tugu Proklamasi hingga Alun-alun Kejaksan.

Dalam orasinya, mahasiswa membawa sampel air sumur warga yang tercemar, dan menyerahkannya kepada perwakilan DLH Kota Cirebon.

Mereka juga menyampaikan tiga tuntutan utama: perbaikan pengelolaan TPA Kopi Luhur, evaluasi kinerja DLH dan komitmen Pemkot terhadap program kerja yang dijanjikan.

“Air di Argasunya sudah tidak dapat digunakan masyarakat karena tercemar limbah TPA,” ujar Romadoni, salah satu mahasiswa yang juga warga setempat.

Kepala Bidang Penataan DLH Kota Cirebon, Andi Riskiyanto menjelaskan, pihaknya tidak tinggal diam.

Ia menyebut kebocoran limbah disebabkan oleh usia instalasi yang sudah tua dan pergeseran tanah saat hujan deras.

“Kami sudah membendung beberapa titik resapan yang bocor."

"Minggu ini, benteng permanen akan dibangun untuk mencegah air limbah meluap ke lingkungan,” ucap Andi.

Kini, warga Argasunya menanti janji itu benar-benar ditepati. 

Mereka berharap, aliran air bersih kembali mengisi toren, bukan air keruh dan berbau dari sumur yang selama ini jadi andalan.

“Kehadiran kami bukan untuk mencari masalah, tapi mencari solusi."

"Alhamdulillah, kali ini warga merasa didengar,” ucap Furqon.

Baca juga: Badan Geologi: Sebelum Terjadi Semburan Api di Rest Area Cipali, Air Sumur Sudah Berbau Belerang

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved