Cari Beras Oplosan, Polisi dan Bulog Sidak Pasar Pagi Cirebon, Ini Hasilnya
Polres Cirebon Kota bersama Perum Bulog Cabang Cirebon serta DKPPP Kota Cirebon menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pedagang beras.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Ia merinci, beras SPHP dijual dari gudang Bulog seharga Rp 11.000 per kilogram, sementara di pasar maksimal dijual Rp 12.500 sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Setiap toko maksimal mendapat pasokan dua ton."
"Bulog Cirebon sendiri mampu menyalurkan hingga 5.000 ton beras SPHP per bulan di wilayah Kota Cirebon," katanya.
Distribusi ini, kata Sandi, merupakan salah satu langkah untuk mengatasi kenaikan harga beras medium yang saat ini menyentuh kisaran Rp 13.500 per kilogram.
"Kenaikan harga beras ini dipicu oleh naiknya harga gabah yang kami serap dari petani, dari sebelumnya Rp 5.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram," ujarnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan adanya praktik pengoplosan beras di pasar-pasar Kota Cirebon.
Sidak yang digelar siang itu tak hanya mengejutkan para pedagang, tetapi juga menjadi bukti keseriusan pemerintah dan aparat dalam menjaga kualitas bahan pangan masyarakat.
Beberapa pedagang sempat kaget, namun akhirnya ikut berbincang santai bersama petugas terkait kondisi harga beras yang kian hari kian menanjak.
Di Tengah Isu Mahalnya Harga Beras, di Indramayu Harga Tetap Stabil Tak Ada Kenaikan |
![]() |
---|
Buntut Isu Beras Oplosan Hingga GPM, Omzet Pedagang Beras di Pasar Indramayu Anjlok |
![]() |
---|
UPDATE Penertiban PKL di Sukalila Kota Cirebon, Pasar Pagi Jadi Alternatif, Satpol PP Buka Suara |
![]() |
---|
Sidak ke Pasar Tradisional, Polisi Cirebon Pastikan Tak Ada Beras yang Dioplos |
![]() |
---|
Tak Pusing Soal Isu Beras Oplosan, Warga Kampung Adat Cireundeu Pilih Tetap Konsumsi Beras Singkong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.