Kekecewaan Orang Tua di Indramayu Karena Anaknya Tak Diterima di SMA Negeri Mana pun Gegara Domisili

Jarak terdekat dari rumah Sudrajat dan anaknya ke SMA negeri adalah 1,9 kilometer. Itu yang membuat anaknya tak diterima.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
TAK DITERIMA - Sudrajat saat membawa anaknya ke Disdikbud Indramayu untuk mengadu soal anaknya yang tak diterima di SMA Negeri manapun. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pilu dirasakan Sudrajat (49) orang tua Gusthy Musyaffa’ Shiam (14).

Pasalnya, anaknya tersebut tak diterima di SMA Negeri mana pun pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jabar 2025. 

Ia juga meluapkan kekecewaannya terhadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi karena aturan SPMB yang tidak berkeadilan bagi siswa yang di desanya tidak memiliki sekolah.

“Saya minta kepada pemangku kebijakan khususnya Gubernur Jabar. Pak Dedi tidak punya anak yang akan melanjutkan ke SMA, bapak juga tidak perlu repot mengurusi anak yang daftar tapi jutaan masyarakat Jawa Barat dengan segala kehidupan yang pas-pasan ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anaknya,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (15/7/2025).

Dalam hal ini, Sudrajat juga turut membawa anaknya ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu untuk mengadukan hal tersebut.

Walau kewenangan SPMB tingkat SMA ada di Pemprov Jabar, tapi ia berharap pemerintah daerah bisa memberikan keadilan agar anaknya tidak putus sekolah.

“Makanya saya ingin ke Kantor Disdikbud Indramayu mengadukan ini,” ujar dia.

Sudrajat menjelaskan, anaknya ingin melanjutkan sekolah ke SMA Negeri.

Akan tetapi rumahnya berlokasi di Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, dan di dekat rumahnya tidak terdapat SMA Negeri.

Sekolah paling dekat, lanjut dia adalah SMAN 1 Sindang dengan jarak sekitar 1,9 kilometer dari rumah, sekolah terdekat selanjutnya adalah SMAN 1 Indramayu.

Ia pun mendaftarkan anaknya di kedua pilihan sekolah tersebut baik para pendaftaran tahap 1 dan tahap 2.

Hanya saja, hasilnya semua tidak lolos.

“Dua-duanya enggak diterima. Alasan dari pihak sekolah karena jaraknya jauh,” ujar dia.

Di Kantor Disdikbud Indramayu sendiri, Sudrajat tampak menitikkan air mata. Ia kemudian memeluk anaknya tersebut.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved