Polemik Tambang Pasir di Cirebon

Breaking News: Datangi Kantor Lurah, Ratusan Pekerja Galian C Argasunya Cirebon Minta Solusi

Ratusan pekerja tambang pasir galian C mendatangi kantor Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon

|
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
PEKERJA TAMBANG PASIR - Ratusan pekerja tambang pasir galian C mendatangi kantor Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Senin (23/6/2025) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Ratusan pekerja tambang pasir galian C mendatangi kantor Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Senin (23/6/2025).


Mereka meminta solusi konkret dari pemerintah atas penutupan lokasi tambang yang selama ini menjadi sumber utama mata pencaharian mereka.


Pantauan Tribun di lokasi, para pekerja sudah berkumpul sejak pagi dan memadati halaman kantor kelurahan.

Mereka diterima langsung oleh Lurah Argasunya, Mardiansyah, didampingi Ketua LPM, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan perangkat kelurahan lainnya.


Audiensi digelar di salah satu ruangan kantor kelurahan, dengan menghadirkan perwakilan pekerja.

Baca juga: 30 Kata-kata Indah Peringati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H/2025 Pas Buat Caption di WA, IG, X


Sementara ratusan lainnya menunggu di luar sambil membawa harapan akan dibukanya kembali aktivitas tambang.


“Kami datang ke kantor Kelurahan Argasunya ini merasa keberatan jika galian C ditutup."


"Saya mohon kepada pemerintah, khususnya Kelurahan Argasunya, untuk menyampaikan aspirasi kami agar aktivitas galian dibuka kembali,” ujar Suhedi, salah satu perwakilan pekerja galian saat diwawancarai media, Senin (23/6/2025). 


Suhedi mengaku telah bekerja selama 35 tahun di lokasi tersebut dan menggantungkan hidupnya dari hasil menggali pasir secara manual.


Ia menyebut, saat ini para pekerja sudah menganggur hampir sepekan tanpa penghasilan, terlebih saat kebutuhan meningkat menjelang tahun ajaran baru sekolah.


“Ekonomi sekarang susah. Anak-anak mau masuk sekolah, butuh biaya. Sekolah memang gratis, tapi uang jajan? Kalau anak gak dikasih uang jajan, mereka gak mau sekolah. Ini PR pemerintah juga,” ucapnya.


Ia juga menanggapi pernyataan soal bahaya dan ilegalnya galian C tersebut.


“Kami sudah tahu resikonya, karena sudah puluhan tahun kerja di sini. Tapi ketika sudah ditutup, solusinya apa? Kalau disuruh alih profesi, ke mana? Kami kebanyakan tamat SD saja jarang."

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved