Tragedi Longsor Tambang di Cirebon

Kesaksian Wawan yang Anaknya Tertimbun Longsor Gunung Kuda Cirebon Selama 3 Jam di Dalam Mobil

Cerita Wawan yang Anaknya Tertimbun Longsor Gunung Kuda Cirebon Selama 3 Jam di Dalam Mobil, “Kalau Gak Saya Tarik Polisi, Entah Nasib Anak Saya”

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Wawan (50) bersama anaknya Ervan Rudiansyah (12), warga Desa Silihasih, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon menjadi salah dua korban selamat peristiwa longsor Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Bahkan anaknya sempat terjebak selama 3 jam di dalam kabin mobil.  

Ia tak tahu bagaimana nasib Ervan yang terjebak di dalam mobil yang sudah tak terlihat bentuknya.

“Anak saya tertimbun lama, selama 3 jam di dalam mobil"

"Saya narik-narik operator sama polisi buat menyelamatkan anak saya. Kalau saya gak ada yang ngasih tahu, Allahualam nasib anak saya," katanya, suaranya bergetar. 

Baca juga: 6 Lokasi SIM Keliling di Cirebon Hari Ini 3 Juni 2025, Balai Desa Putat dan Samping Bank BJB Gebang


Menurut Wawan, kemungkinan ada ruang kabin yang menahan material longsor, membuat Ervan masih bisa bernapas. 

“Posisi anak saya nangis, tapi diam saja di dalam mobil itu, gak bisa berbuat apa-apa."

“Ketebalan material longsor dari kabin ke atas itu sekitar dua meter," ujarnya. 

Beruntung, tim SAR bersama operator alat berat berhasil menemukan dan menarik keluar Ervan dalam keadaan hidup. 

Baca juga: Rekap 4 Buruan Terbaru Persib Bandung Musim Ini, Ada Nama Leo Gaucho hingga Uilliam Barros


Ia selamat tanpa luka serius, meski kendaraan mereka hancur total.

“mobil saya aja yang hancur. Depan belakang, bawah juga sampai rusak. Tapi alhamdulillah anak saya selamat,” ucap Wawan, penuh syukur.

Hingga hari keempat proses pencarian, jumlah korban tewas akibat longsor Gunung Kuda bertambah menjadi 21 orang.

Dua korban terbaru yang ditemukan adalah Sudiono (51), warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, dan Fuji Siswanto (50), warga Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.

Adapun, musibah ini menjadi pengingat akan besarnya risiko yang mengintai di area penambangan, sekaligus menjadi kisah haru perjuangan seorang ayah yang tak menyerah demi menyelamatkan darah dagingnya. 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved