Seusai Dilantik, 58 Kepala Sekolah di Majalengka Langsung Tanda Tangani Fakta Integritas

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Puluhan guru di Kabupaten Majalengka dilantik sebagai kepala sekolah dari mulai tingkat TK, SD hingga SMP.

Dalam kesempatan itu, para kepala sekolah tampak langsung menandatangani fakta integritas di hadapan Bupati Majalengka, Eman Suherman, yang melantiknya.

Eman mengatakan, penandatanganan fakta integritas tersebut menjadi bukti bahwa 58 kepala sekolah yang baru dilantik untuk menjalankan tugasnya sebaik mungkin.

Selain itu, menurut dia, fakta integritas tersebut merupakan komitmen para kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.

Baca juga: Pria Garut Bikin Geger, Mengaku Imam Mahdi dan Jenderal Bintang 4 Angkatan Udara, Ini Kata Polisi

"Kami tidak menginginkan adanya kejadian yang merugikan siswa akibat kurangnya pengawasan dari kepala sekolah," kata Eman Suherman saat ditemui usai pelantikan 58 kepala sekolah di Disdik Kabupaten Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Jumat (7/3/2025).

Ia pun tidak menginginkan peristiwa ambruknya bangunan sekolah beberapa waktu lalu terulang kembali di masa kepemimpinannya sebagai bupati.

Karenanya, pihaknya mendorong para kepala sekolah untuk betul-betul mengawasi perbaikan bangunan sekolah agar tidak membahayakan bagi siswa di kemudian hari.

"Kualitas bangunannya harus diperhatikan, dan sesuai spesifikasinya, karena jangan sampai baru beberapa tahun diperbaiki, tetapi sudah ambruk," ujar Eman Suherman.

Sementara, Kepala Disdik Kabupaten Majalengka, M Umar Ma'ruf, meminta, kepala sekolah dan guru mewujudkan Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang dicanangkan Kemendikdasmen. 

Baca juga: Innalillahi, Longsor Terjang Sejumlah Daerah di Sukabumi, Seorang Anak Meninggal, Tujuh Orang Hilang

Program yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, serta tidur cepat itu bertujuan untuk membentuk karakter anak melalui kebiasaan sehari-hari. 

"Program ini diharapkan dapat membangun karakter anak-anak Indonesia menjadi pribadi yang berintegritas, produktif, dan kolaboratif," kata M Umar Ma'ruf.