Kritik Pedas DPRD Kota Cirebon untuk BBWS: Banjir di Kalijaga Tak Pernah Tuntas

"Tapi, kami akan berupaya menyusun masterplan drainase untuk penanganan yang lebih efektif,” jelas Sony.

Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air DPUTR Kota Cirebon, Bagus Tomy, mengungkapkan bahwa normalisasi dan perbaikan telah dilakukan pada 30 sungai sejak 2024.

Namun, ia menyebutkan bahwa perbaikan drainase menjadi tanggung jawab bidang Bina Marga.

“Hasil rapat dengan Komisi II DPRD akan segera ditindaklanjuti dalam rapat kolaborasi antar pemangku kepentingan."

"Kami akan memastikan langkah konkret segera dilakukan,” kata Bagus.

Kolaborasi lintas lembaga dinilai menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah banjir yang sudah bertahun-tahun melanda Kota Cirebon.

Dengan kerja sama dan perhatian serius, diharapkan kawasan rawan banjir seperti Kelurahan Kalijaga bisa kembali aman, sehingga warga dapat menjalani aktivitas dengan nyaman tanpa dihantui ancaman banjir.

Seperti diketahui, hujan deras terakhir yang menyebabkan banjir melanda sejumlah titik di Kota Cirebon, Jumat (17/1/2025) malam.

Luapan Sungai Suba yang melintasi wilayah tersebut turut memperparah situasi.

Salah satu kawasan yang terdampak cukup parah adalah RW 09, Kelurahan Kesambi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Heru (38), salah satu warga RW 09, menceritakan bagaimana air tiba-tiba menggenangi permukiman mereka.

"Awalnya air cuma penuh di kali saja."

"Setelah isya, mendadak seperti banjir bandang. Cepat banget naiknya, sampai ketinggian sekitar 1,5 meter," ujar Heru saat ditemui di lokasi, Jumat (17/1/2025) malam.

Heru menambahkan, bahwa banjir kali ini memang tidak separah yang terjadi pada tahun 2023, tetapi tetap menyebabkan kerusakan.

"Tahun ini baru kali ini banjir. Rumah yang terendam ada lebih dari 109, dari RT 2, 3 dan RT 10," ucapnya.