Banjir di Bayalangu Kidul Cirebon

Banjir Rendam Jalur Arjawinangun-Japagura Cirebon, Pengendara Pilih Jalan Setapak Agar Hindari Mogok

Banjir yang melanda Desa Bayalangu Kidul Kabupaten Cirebon, tak hanya merendam ratusan hektare sawah dan bangunan sekolah.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Jalur penghubung Arjawinangun-Japagura yang masuk Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon pun turut terendam, membuat arus lalu lintas terganggu 


Menurutnya, normalisasi Sungai Sriganala perlu menjadi prioritas.


"Pemerintah jangan diam saja. Cari solusi, baik jangka pendek maupun jangka panjang," katanya.

Baca juga: Potret Miris SDN 1 Bayalangu Kidul Cirebon Terendam Banjir, Buku Dibiarkan, Kelas Seperti Kolam


Banjir yang merendam jalur utama ini juga menjadi pemandangan unik. 


Motor-motor yang berbaris perlahan melewati jalur setapak persawahan menciptakan suasana berbeda di tengah musibah.


Diharapkan, langkah konkret dari pemerintah segera dilakukan untuk mengatasi banjir yang mengganggu aktivitas warga dan pengguna jalan.


Seperti diketahui, banjir melanda Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Kamis (16/1/2025) dini hari.


Hujan deras sejak Rabu sore menyebabkan air menggenangi sejumlah wilayah, termasuk bangunan SDN 1 Bayalangu Kidul.


Sekolah yang memiliki 232 murid itu terpaksa meliburkan aktivitas belajar-mengajar setelah delapan ruang kelas, mulai dari kelas I hingga VI, terendam air setinggi 20–30 sentimeter.


Pantauan di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB, halaman sekolah yang tergenang banjir justru menjadi tempat bermain anak-anak.


Beberapa di antaranya tampak membawa ban pelampung dan menikmati genangan air layaknya di kolam renang.


Tidak terlihat raut kecewa meski sekolah mereka terendam banjir, malah keceriaan terpancar dari wajah mereka.


"Sekolahnya kena banjir, jadi libur," ujar Fikri, salah satu murid SDN 1 Bayalangu Kidul saat diwawancarai Tribun di lokasi, Kamis (16/1/2025).


Kepala Desa Bayalangu Kidul, Sugiarto menjelaskan bahwa banjir ini merupakan peristiwa pertama yang melanda desa tersebut di tahun 2025.


Menurutnya, banjir terjadi akibat curah hujan tinggi serta sedimentasi di Sungai Sriganala yang menghambat aliran air.


“Curah hujan tinggi sejak kemarin sore menyebabkan debit air naik drastis sekitar pukul 03.00–04.00 WIB."

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved