Pilkada Indramayu 2024

Buntut Video Viral Berdurasi 5 Menit Lucky Hakim, Jurnalis di Indramayu Protes

Lebih dari seratus wartawan di Indramayu menggelar aksi memprotes ucapan Lucky Hakim.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Aksi unjuk rasa seraturan jurnalis di depan KPU Indramayu, Selasa (19/11/2024). 

"Di Undang-undang pers nomor 40 tahun 1999 juga sama, tidak ada kalimat atau satu katapun yang menyebutkan media lokal. Dalam hal ini, media adalah media, dia berbadan hukum, berkedudukan di mana dan pasti melahirkan produk-produk jurnalis yang bisa menebus ruang waktu sampai ke mancanegara," lanjut Hendra Sumiarsa.

Hal yang sama disampaikan, Koordinator aksi lainnya, Urip Triandi.

Ia menilai ucapan Cabup Indramayu itu secara tidak langsung merendahkan marwah profesi jurnalis.

Hal tersebut menurutnya tidak seharusnya diucapkan oleh calon kepala daerah.

Dalam aksi unjuk rasa itu, pihaknya juga meminta kepada penyelenggara Pilkada untuk mengkaji apakah ada pelanggaran pidana pemilu dalam video tersebut.

“Karena ini sudah merendahkan marwah wartawan,” ujar dia.

Di sisi lain, aksi unjuk rasa seraturan jurnalis itu turut ditemui oleh Komisioner KPU Indramayu, Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM, Munawaroh

Munawaroh turut berterima kasih karena aksi unjuk rasa yang digelar para jurnalis berlangsung aman dan damai.

Adapun perihal video yang dipersoalkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bawaslu Indramayu apakah ada unsur pelanggarannya atau tidak di dalam video viral tersebut.

“Mungkin untuk pengkajian bukan di kami tapi ada di Bawaslu tapi nanti akan kita koordinasikan untuk dikaji,” ujar dia.

Sebelumnya, Jubir Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 2 Lucky Hakim - Syaefudin, Asep Rummi sempat memberikan klarifikasi soal video viral tersebut.

Asep mengatakan, pernyataan Lucky Hakim dalam video yang disebarkan tersebut justru ingin memberikan edukasi tentang media. 

Ia pun menduga ada oknum media yang mati-matian membela paslon lain karena takut kalah. Hal itu kata dia, sangat disayangkan sebagai pilar keempat demokrasi.

"Pernyataan Lucky Hakim itu jelas sebagai edukasi terkait media untuk masyarakat, namun dipelintir oknum tertentu seolah-olah melecehkan insan pers," jelas Asep Rummi lewat keterangan tertulis yang diterima Tribuncirebon.com.

Asep juga menyampaikan Lucky Hakim sangat menghargai media, bahkan ia sendiri siap untuk dikritik, asalkan sesuai dengan etika jurnalistik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved