Pilkada Kuningan 2024

Akhir Bahagia Dugaan Kekerasan Verbal Cawabup Kuningan Terhadap Pengawas Pemilu, Keduanya Berdamai

Menurut petugas Bawaslu Kuningan, insiden antara cawabup dan petugas pengawas berakhir damai. Keduanya saling memaafkan.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Tribun Cirebon/Ahmad Ripai
Rendi petugas Bawaslu Kuningan. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai 

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Bawaslu Kuningan mendapat laporan dan menangani sejumlah dugaan pelanggaran di masa kampanye Pilkada Kuningan 2024.

Banyak laporan masuk ke Bawaslu Kuningan termasuk kasus dugaan Cawabup Kuningan yang sempat bersitegang dengan petugas petugas Pengawasan Kelurahan/ Desa (PKD). 

"Untuk dugaan kasus antara Cawabup dengan petugas PKD sudah selesai dan keduanya telah saling bermaafan atau sudah islah," kata Petugas Bawaslu Kuningan, Rendi, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Bawaslu setempat, Kamis (17/10/2024). 

Rendi mengatakan, jumlah dugaan pelanggaran lain di antaranya, terjadi di Desa Cengal, Kecamatan Japara dan netralitas ASN.

"Laporan dugaan pelanggaran sedang kita proses," katanya. 

Sebelumnya diberitakan, dugaan kasus tindakan tidak terpuji yang dilakukan Cawabup Kuningan, terhadap petugas pengawas Pemilu di Kuningan kini ditangani oleh Gakkumdu.

"Hingga kini masih dilakukan penyelidikan," kata Kasi Intel Kejari Kuningan Brian Kukuh Mediarto yang juga Petugas Penegak Hukum Pemilu Terpadu (Gakkumdu) saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Selasa (15/10/2024). 

Peristiwa ini menjadi perhatian masyarakat di Kuningan 

"Iya untuk permalasahan itu masih proses penyelidikan," kata Brian Kukuh Mediarto lagi. 

Petugas pengawas pemilu desa/kelurahan (PKD) yang juga korban dugaan persekusi oleh oknum peserta Pilkada Kuningan kini terpaksa menjalani pemeriksaan kejiwaan di rumah sakit secara berkesinambungan.

Keterangan diterima bahwa korban PKD mendapat pelayanan tim medis langsung dari dr Luhur Artsonugroho,Sp.KJ.

PKD tersebut seusai diperiksa diketahui mengalami rasa cemas yang berlebih.

Ketua Bawaslu Kuningan Firman kepada wartawan saat ditemui di tempat kerjanya, mengatakan, dokter yang memeriksa kesehatan terhadap PKD memberikan arahan. 

"Untuk saat ini petugas PKD fokus melakukan recovery mental dan kondisi kejiwaan yang bersangkutan hingga kembali dalam kondisi normal," kata Firman kepada wartawan, Kamis (10/10/2024). 

"Informasi yang kami terima, saat ada kegiatan kampanye yang bersangkutan menanyakan surat pemberitahuan kegiatan kepada tim suksesnya."

"Tapi, kawan PKD  ini mendapat konfirmasinya langsung dari Cawabup dan disitu terjadi peristiwa tersebut,” kata Firman.

Ketika ditanya adanya tindakan kekerasan yang dilakukan cawabup kepada yang bersangkutan, Firman mengaku masih mendalami kejadiannya.

"LHPnya baru beres hari ini. Mudah-mudahan semuanya beres hari ini."

"LHP itu isinya semua peristiwa yang terjadi yang dilaporkan oleh PKD maupun Panwas Kecamatan," kata Firman.

Firman mengatakan Bawaslu berkomitmen dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengawas pemilu baik kecamatan maupun desa/kelurahan.

 Maka saat ini pihaknya akan fokus pada pemulihan kondisi PKD tersebut.

"Marwah Bawaslu sebagai bagian dari lembaga negara untuk tetap dijaga bersama. Termasuk juga tugasnya harus menjaga nama baik lembaga."

"Maka kami mengimbau kepada seluruh paslon beserta tim sukses (Timses) atau tim pemenangan agar bersama-sama tidak melakukan di luar yang semestinya tidak terjadi di lapangan," ujarnya.

Penjelasan Tim Cawabup Udin Kusnedi

Adanya informasi persekusi yang diduga dilakukan oleh Cawabup H Udin Kusnedi, menyisakan tanda tanya besar terutama terkait kebenaran adanya kabar tersebut. 

Namun hal itu dibantah oleh tim pemenangan pasangan Yanuar Prihatin-Udin Kusnedi.

"Awalnya kami tidak ingin banyak mengomentari kabar tersebut karena memang apa yang diberitakan sangat jauh berbeda dengan kejadian sebenarnya," ujar M Haidar salah satu anggota Tim Pemenangan H Udin Kusnedi yang kebetulan ada di lokasi kejadian pada saat kejadian berlangsung. 

Dalam keterangan diterima Tribun, Haidar, saat kejadian dalam mendampingi Cawabup untuk pertemuan di daerah Cigugur.

 Saat pertemuan berlangsung datanglah petugas PKD menanyakan surat pemberitahuan.

"Namun gestur dan intonasinya memang saya nilai juga kurang bersahabat, saya kemudian memberitahukan itu ke Pak Cawabup dan beliau pun dengan sopan dan baik-baik menghampiri petugas tersebut,  dan menyampaikan kalau surat itu ada di tim dan jika sekarang diperlukan saya telepon dulu ke tim untuk dimintakan ujar Pak Cawabup masih dengan nada santai."

"Namun petugas tersebut kembali meminta surat pemberitahuan bahkan pada saat menyampaikan hal tersebut tidak berhadapan dan melihat langsung face to face kepada cawabup," katanya, Rabu (9/10/2024). 

"Kemudian, bersamaan sontak Pak Cawabup terpancing dengan nada agak meninggi menegur petugas tersebut untuk melihat dirinya saat berbicara. sudah sampai di situ. Tidak ada kejadian apapun bahkan sampe adu fisik apalagi memiting," ujar Haidar lagi. 

Setelah itu petugas tersebut diajak berpindah tempat oleh pengawal pribadi.

"Pada saat Cawabup berbicara itulah ada petugas yang memvideokan dan saya meminta untuk dihapus saja untuk menghindari persepsi yang berbeda takutnya menyebar dan hanya berupa potongan video," katanya. 

Setelah kegiatan itu pun sosok Cawabup menghampiri kembali petugas tersebut dan meminta maaf atas insiden tadi.

"Mengingatkan untuk sama-sama menjaga etika dalam bertutur kata dan bersikap," ujar Haidar.

Haidar menambahkan jika pun ada mediasi dan diminta untuk menjadi saksi dan dikonfrontasi dengan yang bersangkutan ia mengaku sangat siap.

"Kami siap memberikan keterangan saat kejadian agar permasalahanya clear dan mangga saya sangat senang, karena di tempat kejadian banyak yang menyaksikan termasuk ada Walpri juga," kata Haidar dalam keterangannya tadi. 

Sementara itu Hilman Fauzi, praktisi Hukum yang masuk Tim pemenangan Cawabup  Udin Kusnedi, menuturkan agar hal tersebut tidak dibesar-besarkan yang khawatir malah membuat persepsi liar dan negatif. 

"Malah Pak Cawabup sudah datang ke Bawaslu guna mengklarifikasi kejadian sebenarnya. Ini bukti bahwa kami sangat kooperatif dan menghormati pengawas pemilu."

"Kalau dari sisi pemberitaan tentu kami sangat dirugikan karena kadang orang membaca judulnya saja tanpa melihat kejadian yang sebenarnya." 

"Kendati demikian kami berterima kasih kepada media dan jajaran Bawaslu sampai tingkat desa karena tidak gegabah  dalam mengambil keputusan, dan menjadi introspeksi buat tim juga," katanya.

Hilman juga mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama menjaga kondusivitas dan bersama-sama saling menahan diri. 

Diberitakan sebelumnya, heboh berita peserta Pilkada Kuningan 2024 yakni cawabup H Udin Kusnedi bertingkah seperti atlet UFC (Ultimate Fighting Championship) saat melangsungkan kegiatan kampanye, di Kecamatan  Cigugur, Kuningan

Menurut informasi, dugaan tindakan persekusi oleh cawabup yang berpasang dengan H Yanuar Prihatin sebagai Cabup Kuningan ini dilakukan terhadap petugas Pengawas Kelurahan Desa (PKD) hingga menjadi perhatian serius oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kuningan

Petugas Bawaslu Kuningan, Dadan Yuardan Firdaus mengaku baru mendapatkan informasi lisan atas kejadian tersebut.

Pihaknya masih menunggu laporan hasil pengawasan (LHP) dari Panwascam setempat. 

"Atas kejadian ini kami masih menunggu laporan dari Panwascam."

"Kemudian, jika benar terjadi bisa jadi ancaman dugaan pidana dan ini merupakan ranah Gakumdu," katanya, Selasa (8/10/2024). 

Dadan berharap pelaksanaan Pilkada Kuningan ini harus dilengkapi dengan nilai kebahagiaan dan kesenangan. 

"Ya, ini kan mamanya pesta demokrasi. Namanya pesta harus senang dan bahagia dong," katanya. 

Disebutkan sempat ada kontak fisik antara Jiud dengan korbannya.

Jiud bak atlet UFC merangkul leher petugas Bawaslu.

Udin Kusnedi meminta rekaman dalam gadget yang dilakukan oleh petugas Panwascam itu dihapus. 

"Soal kronologis dan kejadian saya belum terima laporannya seperti apa."

"Sebab, PKD juga belum melaporkan bagaimana kejadian yang berlangsung pada Hari Minggu (6/10/2024)," katanya. 

Dalam wawancaranya Dadan tak menyebut siapa cawabup yang dimaksud.

Namun kabar beredar jika hal itu dilakukan oleh Udin Kusnedi.

Sementara, H Udin Kusnedi Cawabup Kuningan saat dikonfirmasi mengatakan, kejadian itu tidak benar.

Hal itu bisa ditanya langsung ke petugas Panwascam.

"Itu tidak benar, silakan tanya saja langsung panwascamnya. Saya melakukan apa," kata Udin.

Atas kejadian ini, Jiud sapaan akrab H Udin Kusnedi mengungkap bahwa ini adalah isu dan bentuk perbuatan tidak baik.

"Itu mah isue dan zalim terhadap pasangan kami," katanya.

Baca juga: Bawaslu Kuningan Terima Laporan Dugaan Pelanggaran di Masa Kampanye, Terbaru Soal Netralitas ASN

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved