Kasus DBD di Cimahi

Ada 6 Kasus Kematian Akibat DBD di Cimahi, Dinkes Minta Warga Begini saat Musim Hujan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mendorong masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, pote

hellosehat.com
Demam Berdarah Dengue (DBD): Ada 6 Kasus Kematian Akibat DBD di Cimahi, Dinkes Dorong Warga Tingkatkan Kewaspadaan di Musim Hujan 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNCIREBON.COM, CIMAHI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mendorong masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demah Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, potensi penyebaran DBD dinilai dapat meningkat seiring meningkatnya intensitas curah hujan.

Kepala Dinkes Kota Cimahi, Mulyati mengatakan bahwa, ada 738 kasus DBD yang tercatat hingga bulan September 2024.

"Sekarang kan sudah musim penghujan, masyarakat harus mewaspadai potensi terjadinya DBD, harus mulai waspada," kata Mulyati ketika dikonfirmasi, Kamis (3/10/2024).

Baca juga: TERBONGKAR, Puluhan Buaya yang Lepas di Penangkaran Cianjur Diduga Milik Instansi Ini

Sejauh ini, ungkap Mulyati, ada ada 6 kasus kematian akibat DBD di Kota Cimahi. Adanya kasus tersebut harus menjadi perhatian serius bagi masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan DBD.

"Betul ada 6 kasus, itu harus jadi perhatian untuk kita makin waspada," ungkapnya.

Meski begitu, lanjut Mulyati, kasus DBD tengah mengalami tren penurunan. Di bulan Januari 2024, ada 142 kasus DBD di Kota Cimahi, di Februari ada 154 kasus, Maret ada 160 kasus, April ada 102 kasus, Mei ada 82 kasus, Juni ada 45 kasus, Juli ada 33 kasus, Agustus dengan 15 kasus, dan September dengan 5 kasus.

Baca juga: Hingga September 2024, Retribusi Tenaga Kerja Asing Kabupaten Majalengka Capai Rp 1,7 Miliar

"Jadi alhamdulillah, kasusnya cenderung mengalami penurunan akhir-akhir ini. Tapi kita semua harus tetap waspada," tegasnya.

Mulyati menambahkan, masyarakat didorong untuk mulai memerhatikan kebersihan lingkungan sekitar dengan memerhatikan titik-titik yang berpotensi menjadi tempat perkembanganbiakan nyamuk. Mulai dari bak penampung air hingga sampah-sampah yang bisa menimbulkan genangan air.

Baca juga: Hengki Kurniawan Akui Sang Istri Kerap Was-was saat Dikerubungi Emak-emak di KBB, Ada Apa?

"Menghindari penyebaran DBD, yang paling penting itu adalah pemberantasan sarang nyamuk, di musim hujan potensi kembang biak nyamuk Aedes aegypti itu cukup tinggi. Caranya 3M, menguras tempat atau wadah penampungan air, menutup dan menimbun barang bekas yang bisa jadi genangan air, bisa juga menanam bunga lavender, lalu opsi lain dengan memelihara ikan cupang untuk memakan jentik," pungkasnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved