Ilham Habibie Terpesona dengan Tradisi Panjang Jimat Keraton Kasepuhan Cirebon: Simbol Nilai Abadi

Ilham Habibie ikut menghadiri acara Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan Cirebon.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Bakal calon wakil Gubernur Jawa Barat, Ilham Habibie saat diwawancarai di Keraton Kasepuhan Cirebon. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Ilham Habibie turut menghadiri acara puncak tradisi Panjang Jimat dalam rangka memperingati Maulid Nabi SAW di Keraton Kasepuhan, Senin (16/9/2024) malam.

Ilham datang bersama pengurus DPD Partai NasDem Kota Cirebon dan disambut hangat oleh Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat serta Patih Anom, Pangeran Raja Mohammad Nusantara.

Sebelum prosesi dimulai, Ilham sempat diajak melihat persiapan yang dilakukan oleh para abdi dalem di jalur menuju Langgar Alit, tempat sakral di depan keraton.

Di sana, abdi dalem membawa payung serta piring-piring panjang jimat yang diisi dengan berbagai makanan yang diyakini penuh berkah.

Piring-piring tersebut dibalut kain putih lembut, melambangkan kesucian tradisi ini.

Prosesi Panjang Jimat dipimpin langsung oleh Patih Anom, Pangeran Raja Mohammad Nusantara.

Tradisi ini sarat dengan makna dan simbol yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

Bahkan, benda-benda pusaka peninggalan Wali Sanga, seperti tombak dan piring bersejarah, juga dikeluarkan dari tempat penyimpanannya.

Dalam keterangannya selepas acara, Ilham Habibie mengungkapkan kesan mendalamnya terhadap tradisi Panjang Jimat ini.

"Saya kira tradisi seperti ini harus kita lestarikan dan tetap jalankan, karena ini memperingati akar budaya kita yang sudah begitu lama."

"Walaupun kita sudah hidup di abad ke-21, saya kira nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini sangat universal dan abadi," ujar Ilham, Senin (16/9/2024).

Ilham juga mengaku ini adalah kali pertama ia menghadiri acara di Keraton Kasepuhan dan sangat terkesan dengan antusiasme masyarakat yang ikut serta.

"Saya kira tiap tahun acara ini sangat dinikmati oleh rakyat dan harus menjadi sesuatu yang tiap tahun dinanti-nanti," ucapnya.

Dalam prosesi Panjang Jimat, tujuh piring yang diisi nasi Rasul melambangkan tujuh hari dalam seminggu, masing-masing dengan nilai simbolisnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved