Majalengka Memasuki Puncak Musim Kemarau, BPBD Siapkan Sejumlah Langkah Antisipasi

BMKG memprediksi wilayah Kabupaten Majalengka tengah memasuki masa puncak musim kemarau.

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Plt Kalak BPBD Majalengka, Rachmat Kartono (kiri), saat menyampaikan materi dalam Mabar Episode VII di Gedung Yudha Kompleks Pendopo Bupati Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (13/8/2024) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Badan Metrologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Kabupaten Majalengka tengah memasuki masa puncak musim kemarau


Prakirawan BMKG Kertajati, M Syifa'ul Fuad, mengatakan, dari hasil pemantauan masa puncak musim kemarau di wilayah Kabupaten Majalengka terjadi pada Juli - Agustus 2024.


Karenanya, menurut dia, saat ini merupakan masa puncak musim kemarau di Kabupaten Majalengka meski diperkirakan dampaknya tidak separah tahun lalu.

Baca juga: Antisipasi Kemarau, Kodim 0620/Kabupaten Cirebon Bangun Pipanisasi di Desa Kubang


"Prediksi ini dipengaruhi fenomena La Nina, sehingga musim kemarau tahun ini cenderung menjadi kemarau basah," ujar M Syifa'ul Fuad saat ditemui usai Majalengka Berbicara (Mabar) Episode VII di Gedung Yudha Kompleks Pendopo Bupati Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (13/8/2024).


Ia mengatakan, fenomena La Nina itu memengaruhi curah hujan yang masih turun pada musim kemarau meski intesitasnya tergolong rendah.


Pihaknya mengakui, pada musim kemarau tahun lalu turut dipengaruhi fenomena El Nino sehingga dampak kekeringannya pun cukup parah.


"Saat ini, pengaruh La Nina memang tergolong lemah, tetapi tetap berpengaruh terhadap musim kemarau," kata M Syifa'ul Fuad.


Sementara, Plt Kalak BPBD Majalengka, Rachmat Kartono, menyampaikan, jajarannya menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi potensi bencana selama musim kemarau di Kabupaten Majalengka.


"Langkah antisipasinya terdiri dari tiga fase dari mulai fase siaga darurat, fase tanggap darurat, dan fase pemulihan," ujar Rachmat Kartono.


Dalam fase siaga darurat, BPBD Majalengka memetakan daerah rawan kekeringan kemudian menginformasikan hingga mengedukasi masyarakat terkait bahaya kekeringan.

Baca juga: Banjir saat Musim Kemarau, Aktivis Lingkungan di Cirebon Minta Pemkab Serius Tangani Masalah Ini


Selain itu, di fase tanggap darurat BPBD Majalengka akan mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat di wilayah terdampak kekeringan.


"Di fase pemulihan, kami akan memetakan sumber mata air dan muka air tanah hingga membangun sistem penyediaan air minum," kata Rachmat Kartono.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved