Kasus Vina Cirebon

Pengurus RW 10 Kampung Saladara: Saya Tidak Percaya Terpidana Kasus Vina Cirebon Terlibat Geng Motor

Basari, Ketua RW 10 Kampung Saladara, tempat di mana asal alamat mayoritas terpidana, memberikan kesaksiannya terkait kasus Vina Cirebon

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Basari, Ketua RW 10 Kampung Saladara, tempat di mana asal alamat mayoritas terpidana 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Kesaksian demi kesaksian terus bermunculan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki Cirebon pada tahun 2016 lalu.


Terbaru, Basari, Ketua RW 10 Kampung Saladara, tempat di mana asal alamat mayoritas terpidana, memberikan kesaksiannya terkait kasus Vina Cirebon.


Dalam kesaksiannya, Basari menegaskan bahwa dirinya sangat tidak percaya para terpidana terlibat dalam aksi geng motor yang dituduhkan.

Baca juga: Update Kasus Vina Cirebon, Kuasa Hukum Pegi Setiawan Siapkan Bukti Untuk Sidang Praperadilan


"Ya kenapa saya sangat tidak percaya bahwa mereka (7 terpidana kasus Vina) bukan pelakunya, karena saya jujur secara pribadi tahu persis kondisi mereka dan kepribadian mereka," ujar Basari saat diwawancarai di rumahnya di Gang Bhakti Mulya 3, Selasa (18/6/2024) malam.


Basari, yang telah menjadi pengurus RW sejak tahun 2002 hingga 2014 dan kembali menjabat tahun 2017 hingga awal 2025, menyatakan bahwa selama bertahun-tahun dirinya sering berinteraksi dengan masyarakat, termasuk para terpidana dan keluarganya. 


"Artinya apa, selama itu saya sering berinteraksi dengan masyarakat, termasuk para terpidana dan keluarganya. Apalagi dari mereka, masih ada yang ikatan saudara," ucapnya.


Menurut Basari, latar belakang pekerjaan tujuh terpidana tersebut sebagai pekerja proyek atau kuli bangunan juga membuat tuduhan keterlibatan mereka dalam geng motor tidak masuk akal.


Dia menyebutkan bahwa mereka tidak memiliki motor yang bagus atau keren.


"Secara logika tidak masuk akal. Mereka memiliki motor bagus, keren juga tidak ada yang punya."


"Saya tahu, contohnya seperti terpidana Jaya, itu tidak punya motor, jelas itu," jelas dia.


Basari juga memberikan gambaran tentang kondisi keluarga masing-masing terpidana.

Baca juga: Nasib Iptu Rudiana di Ujung Tanduk Gegara Kasus Vina Cirebon, Disebut Blunder dan Kini Dilaporkan


Ia mencontohkan Jaya yang sekarang yatim piatu, Eka Sandi dan Hadi yang orang tuanya bekerja sebagai buruh bangunan, serta Eko yang meskipun secara ekonomi cukup, namun memiliki kepribadian yang baik dan pendiam.


"Kalau terpidana Eko, orang tuanya secara ekonomi cukup, bapak ibunya sudah naik haji, karena mereka punya usaha berdagang."


"Tapi secara kepribadian, Eko itu orangnya baik, pendiam, suka jajan," katanya.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved