PMK Masih Ada, DKP3 Majalengka Minta Masyarakat Lebih Waspada Saat Beli Hewan Kurban

DKP3 Kabupaten Majalengka meminta masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Sejumlah domba di salah satu peternakan di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (10/6/2024). DKP3 Kabupaten Majalengka akan memeriksa kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka meminta masyarakat mewaspadai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).


Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 Kabupaten Majalengka, drh Siti Norini, memastikan, hingga kini PMK masih ada, sehingga masyarakat yang membeli hewan kurban harus mewaspadainya.


Menurut dia, para peternak hingga penjual hewan kurban di Kabupaten Majalengka juga harus mewaspadai penyebarannya, dan selalu menjaga kebersihan kandang.

Baca juga: Tips Beli Hewan Kurban Menurut DKP3 Kabupaten Majalengka, Wajib Perhatikan Hal Ini


"Sampai tahun ini, PMK masih ada, sehingga penyebarannya harus diwaspadai bersama," kata Siti Norini saat ditemui di DKP3 Kabupaten Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, Senin (10/6/2024).


Ia mengatakan, pada dasarnya ternak yang terpapar PMK dapat dibedakan cukup mudah dibandingkan ternak yang kondisinya sehat melalui ciri-cirinya.


Di antaranya, ternak yang terpapar PMK cenderung mulutnya berbusa lebih banyak, dan terlihat lebih lemah, bahkan biasanya menyukai berbaring.


Pasalnya, hewan ternak yang sehat cenderung lebih banyak bergerak, dan terlihat mondar-mandir, karena kuku kakinya tidak mengalami luka seperti yang terpapar PMK.


"Kan, kukunya sakit, jadi berbaring terus, dan biasanya juga tidak mau makan, karena mulutnya sakit, sehingga kondisinya cenderung lemas," ujar Siti Norina.

Baca juga: Kambing Milik Yamin di Indramayu Ini Penampilannya Unik, Gaya Rambut Kece Badai, Untuk Dijual


Ia menyampaikan, ciri-ciri semacam itu dapat dibedakan relatif mudah, sehingga masyarakat yang akan membeli hewan kurban harus lebih teliti saat memilihnya.


Pihaknya mengakui, penyakit tersebut masih mengancam hewan ternak maupun hewan kurban, sehingga mutlak harus diwaspadai penyebarannya.


"Menjelang Iduladha seperti sekarang, kami juga rutin memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban yang dijual di pasar ternak, pasar dadakan, hingga di pinggir jalan," kata Siti Norini.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved