Gagal Jadi Peternak Bebek, Hendrik Kini Justru Sukses Jadi Juragan Sapi di Indramayu, Ini Kisahnya

Namanya Hendrik Handoyo, semangatnya untuk terus belajar dan bekerja dengan jujur mengantarkannya menjadi peternak sapi sukses

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
PETERNAK SAPI - Hendrik Handoyo, peternak sapi di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Indramayu, Kamis (5/6/2025) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Namanya Hendrik Handoyo, semangatnya untuk terus belajar dan bekerja dengan jujur mengantarkannya menjadi peternak sapi sukses di kampungnya di Kabupaten Indramayu.

Dia juga terus menebar inspirasi bagi peternak lain dan membawa berkah bagi warga sekitar untuk memiliki pekerjaan.

“Di Iduladha tahun ini saya menjual 420 ekor sapi. Ada di dua tempat, di sini 220 ekor dan di rumah di Desa Tegalsembadra ada 200 ekor. Total karyawan 50 orang,” ujar dia saat ditemui Tribuncirebon.com di kandang peternakannya di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Indramayu, Kamis (5/6/2025).

Hendrik diketahui tidak tiba-tiba langsung menjadi peternak besar, semua itu ia rintis dari nol. Bahkan Hendrik mengaku sempat gagal diawal bisnisnya di dunia peternakan.

Baca juga: Cek Kesehatan Hewan Kurban, Pemkot Cirebon Pastikan Tak Ada Hewan Kurban Sakit yang Disembelih

Awal mulanya ia coba-coba untuk budidaya bebek. Tapi belum genap satu tahun berjalan, bisnis itu gulung tikar karena terus merugi.

Hendrik yang punya kecintaan besar di dunia peternakan tak mau menyerah. Ia pun mencoba membaca peluang dari melihat tingginya antusiasme warga dalam berkurban setiap momen Iduladha. 

Dengan modal tersisa, Hendrik memberanikan diri membeli beberapa ekor domba untuk dirawat kemudian dijual.

“Awalnya gak banyak, cuma 20 ekor dan targetnya memang untuk lebaran haji, alhamdulillah waktu itu habis,” ujar dia.

PETERNAK SAPI - Hendrik Handoyo, peternakfa
PETERNAK SAPI - Sapi-sapi milik Hendrik Handoyo, peternak sapi di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Indramayu, Kamis (5/6/2025)


Laris manisnya domba itu pun menjadi titik balik bagi Hendrik, ketertarikan untuk mengembangkan bisnis jual beli hewan kurban pun makin tinggi lagi.

Di tahun berikutnya, tidak hanya domba, ia juga membeli sapi untuk dijual saat Iduladha.  Kala itu jumlahnya memang tidak banyak, hanya 6 ekor saja.

“Itu kejadiannya di tahun 2011, alhamdulillah dari tahun ke tahun naik-naik terus jumlahnya,” ujar dia.

Ia bersyukur bisa mendapat kepercayaan sebagai pedagang hewan kurban di Kabupaten Indramayu. Kuncinya, kata Hendrik, adalah jujur dan tanggung jawab.

Kini, setiap tahunnya, Hendrik bisa menjual hingga ratusan ekor sapi di momen Iduladha. Tahun ini saja, ia sebenarnya punya target menjual hingga 500 ekor sapi.

Akan tetapi, disampaikan Hendrik, keluarganya mendapat musibah. Anaknya yang masih SD mengalami kecelakaan ditabrak motor hingga harus dioperasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved