PPDB SMA SMK 2024
Cerita Guru SMAN 1 Indramayu, Jemput Bola ke Rumah Demi Layani Pendaftaran PPDB Jalur KETM Ekstrem
Di tahap pertama ini PPDB SMA dan SMK di Jawa Barat meliputi jalur zonasi dan afirmasi KETM.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 tingkat SMA/SMK/SLB di Jawa Barat tahap pertama memasuki hari terakhir, Jumat (7/6/2024).
Tahap pertama pendaftaran PPDB Jabar 2024 ini meliputi jalur zonasi dan afirmasi KETM untuk SMA serta jalur afirmasi KETM dan prioritas terdekat untuk SMK.
Pantauan Tribuncirebon.com di SMAN 1 Indramayu, masih ada orang tua yang tetap datang ke sekolah.
Mereka datang untuk menanyakan proses hingga persyaratan, termasuk mendaftar via online ke operator PPDB.
Ketua PPDB SMAN 1 Indramayu, Deden Muhammad Hidayat mengatakan, sebagian besar orang tua sebenarnya sudah paham cara mendaftar via online.
Hanya saja, tidak sedikit pula orang tua yang memang belum paham, terutama orang tua siswa yang anaknya terdaftar melalui jalur afirmasi Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) ekstrem.
Dalam hal ini, guru bahkan sampai harus jemput bola karena ada beberapa nama calon siswa yang terdata dalam sistem sekolah tapi belum melakukan pendaftaran.
“Kita sampai menurunkan tim ke rumah-rumah calon siswa. Di sana kita tanya apakah akan meneruskan atau tidak,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
KETM ekstrem sendiri merupakan jalur penerimaan baru yang disediakan oleh Pemprov Jabar sebagai bentuk perhatian terhadap keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrem.
Jalur tersebut diperuntukan untuk keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrem dan tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan data yang dimiliki oleh Bapenda.
Di SMAN 1 Indramayu, tercatat ada 21 nama yang masuk daftar lewat jalur ini.
Deden menyampaikan, upaya jemput bola pun dilakukan untuk memastikan hak calon murid tersebut untuk melanjutkan ke SMAN 1 Indramayu bisa terakomodir.
Di rumah calon siswa, guru turut membantu orang tua bagaimana cara mendaftar apalagi mereka belum paham bagaimana cara mendaftar online.
“Kita jemput bola langsung, bahkan sampai yang terjauh itu di wilayah Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat,” ujar dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.